Wisata Raja Ampat

Masuk Daftar Geosite Raja Ampat, Batu di Waiwo Ini Mirip Wajah Manusia

Letaknya tidak jauh dari Waisai Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Batu tersebut berada di kawasan Waiwo Distrik Waigeo Selatan. Cukup dekat dengan Bandara

Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/WILLEM OSCAR MAKATITA
Batu mirip wajah manusia di kawasan Waiwo Distrik Waigeo Selatan Raja Ampat, masuk dalam daftar 29 Geosite Geopark Raja Ampat. 

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI- Di Kabupaten Raja Ampat ada batu yang menyerupai wajah manusia, bahkan sangat mudah untuk dijangkau.

Letaknya tidak jauh dari Waisai Ibukota Kabupaten Raja Ampat, batu tersebut berada di kawasan Waiwo Distrik Waigeo Selatan. Cukup dekat dengan Bandara Marinda.

Baca juga: Hari Keempat Operasi Zebra Mansinam di Raja Ampat 82 Kendaraan Roda Dua Terjaring

Jika anda dari arah Kota Waisai, sekira 8 menit atau kurang lebih 7 kilo meter anda sudah menjumpainya. Sangat cocok untuk anda yang hobinya berselfi atau fotografer.

Menurut cerita warga kampung Napirboy Waigeo Selatan Raja Ampat, keberadaan batu mirip wajah manusia itu diketahui setelah akses jalan menuju Bandara Marinda dibuka oleh pemerintah.

Batu tersebut adalah batuan karst yang dibentuk secara alami oleh alam. Memang tidak menyerupai utuh sama seperti kepala manusia, namun sekilas jika diperhatikan, sebagian Batu itu benar-benar mirip wajah manusia, ada hidungnya, mulutnya dan juga mata.

Baca juga: Ini Daftar 29 Geosite Geopark Raja Ampat Lengkap dengan Lokasinya

Diketahui ternyata batu karst mirip wajah manusia itu merupakan situs warisan geologi Waiwo, satu dari 29 geosite Geopark Raja Ampat.

Dilansir dari rajaampatgeopark.com, situs warisan geologi Waiwo ini memiliki bentuk unik, yaitu seperti wajah. 

Baca juga: WASPADA Gelombang 1,25 Meter di Perairan Sorong hingga Raja Ampat, Prakiraan Cuaca 8 September 2023

Hal ini dikarenakan singkapan Batu gamping Formasi Waigeo ini mengalami pelarutan di bagian permukaannya, dimana hasil pelarutan ini dikendalikan oleh retakan-retakan yang ada.

Sehingga sebuah karakter wajah terbentuk dan dapat dilihat hingga kini. Selain itu, di dasar bongkahan batu gamping ini kerap dijumpai sedimen pasiran yang banyak dengan mengandung cangkang moluska, seperti Lepidocyclina, Ephipiodes (Jones & Chapman), Miogypsina sp, Flosculinela sp, Lepidocyclina sp, Cycloclypeus sp, dan Globigerinoides immaturus (LeRoy). 

Batu gamping ini terbentuk di laut dangkal dengan diperkirakan berumur Miosen Tengah-Akhir. Batu gamping ini pun bersentuhan secara stratigrafi tidak selaras dengan perselingan Batu pasir dan Batu lanau lapuk dari Formasi Rumai. (tribunsorong.com/Willem Oscar Makatita)

 

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved