Hari Batik Nasional

Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Seniman Sorong Khawatir soal Nasib Batik Papua

David Womsiwor (72) Seniman Papua di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, merasa prihatin dengan nasib Batik khas Bumi Cenderawasih.

|
Penulis: Safwan | Editor: Intan
tribunsorong.com/safwan
David Womsiwor (72) Seniman Papua di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (2/10/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Batik merupakan sebuah warisan budaya takbenda dari Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu.

Momen masuknya Batik dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO itulah kini dirayakan sebagai Hari Batik.

Melalui momen tersebut, David Womsiwor (72) Seniman Papua di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, merasa prihatin dengan nasib Batik khas Bumi Cenderawasih.

Pasalnya, rasa cinta terhadap Batik Papua tidak diturunkan hingga mengakar ke generasi muda di wilayah kepala burung.

Baca juga: Kenakan Batik Papua, Pj Gubernur Muhammad Musaad Sambut Wapres Maruf Amin di Bandara DEO Sorong

Tak hanya itu, persaingan yang semakin ketat di era digitalisasi, membuat Batik Papua semakin terancam di pasar bebas.

"Kami bangga orang pakai Batik Papua, namun kita khawatir dengan masa depan dari warisan budaya asal Bumi Cenderawasih tersebut," ujar David kepada TribunSorong.com, Senin (2/10/2023).

Menurut pria 14 cucu itu, para pemangku kebijakan harusnya bisa mencari formula dan mulai melakukan pemetaan.

Pemetaan terkait asal dari setiap corak Batik Papua dan dibuat hak ciptanya.

Selain itu, pemerintah harus melakukan kajian, agar eksistensi Batik Papua bisa terangkat setara dengan daerah lainnya.

Baca juga: Karyawan Swasta dan ASN di Kabupaten Sorong Bakal Diwajibkan Pakai Batik dan Noken di Hari Jumat

"Batik Papua diproduksi rata-rata kita tidak tahu asal dari mana, dan belum dihasilkan dari tangan generasi muda Papua," katanya.

Harusnya, Batik Papua diproduksi secara masif di Bumi Cenderawasih dan didukung penuh oleh pemerintah daerah.

David menambahkan, setelah diproduksi pemerintah pun harusnya mewajibkan Batik Papua digunakan oleh setiap warga yang ada di atas Bumi Cenderawasih.

"Kita ingin Batik Papua dipakai kapan saja oleh siapa saja, jangan hanya di momen tertentu saja," tegasnya.(tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved