69 Tahun Injil Masuk Kampung Futvo/Kambufatem, Masyarakat Ibadah Syukuran
Pada 10 Oktober 1954, guru injil Karel Sekardifat tiba di kampung Futvo/Kambufatem dengan membawakan Injil dan pendidikan.
Penulis: Desianus Watho | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Perayaan hari ulang tahun ke-69 Tahun, Injil masuk di kampung Futvo/Kambufatem, masyarakat gelar ibadah syukur.
Pada 10 Oktober 1954, guru injil Karel Sekardifat tiba di kampung Futvo/Kambufatem dengan membawakan Injil dan pendidikan.
Ibadah tersebut diawali dengan pembawaan obor dari kampung Kambufatem menuju kampung lama Futvo jam 5 subuh.
Baca juga: Pj Bupati Maybrat Apresiasi Pemuda GKI Bethel Doom, Kelola Goa Jepang tanpa Proposal Pemerintah
Perayaan HUT dilakukan bedasarkan hasil sidang Jemaat GKI Jemaat Sion Kambufatem yang kenal.
Intelektual Aitinyo Raya Kornelius Kambu dalam sambutannya bahwa pekerjaan Tuhan ini sangat penting, karena Injil yang disampaikan oleh pelayan tadi telah menegur kita semua.
Perjalanan Injil ditempat ini, merupakan amanat dari Tuhan melalui Hamba Tuhan yang ada.
Baca juga: Usia Baru 1 Tahun, Klasis GKI Aitinyo Mampu Launching Data Base Jemaat
Ada kisah perjalanan PI yang berbeda-beda tetapi kita ditempat ini agak unik, dimana perebutan Injil dilakukan dengan bertanding sepak bolah.
Tuhan telah memberikan hikmat kepada kami generasi ini untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh orang tua kita.
Injil kita tidak bisa berbuat apa-apa, melalui HUT yang ke-69, mari kita terus hidup dalam Tuhan.
Baca juga: PAM Klasis Malamoi Gelar Pembukaan Porseni ke-1 Ini Pesan Ketua Klasis GKI Malamoi Untuk Para Pemuda
"Kita tidak bisa ibadah saja, membuat seremonial saja, tetapi harus kita berbuat sesuatu yang nyata dan akan menjadi bukti sejarah bagi generasi kita," ujar Kornelius Kambu intelektual Aitinyo, Selasa (10/10/2023).
Peletakan batu Pertama pembangunan tuguh hari ini, mari kita bersatu dan membangun.
Baca juga: Bagi Paket Pangan Murah untuk Jemaat GKI Klasis Aitinyo, Program GPM Dinas Ketahanan Pangan Maybrat
Tinggi 10 meter, panjang 10 meter, kami pilih angka 10 karena angka tersebut bertepatan dengan tanggal dan bulan pendaratan injil di tanah Futvo/Kambufatem.
Semua harus bertanggung jawab membangun tuguh ini, karena hadirnya Injil kita boleh menikmati berkat Tuhan.
Baca juga: Panitia Peresmian GKI Kambuskato Didampingi Anggota DPRK Maybrat Temui Pj Bupati Bernhard
Gereja luar biasa, Masyarakat harus sadar dan tidak usa berpikir lain-lain, mari kita bersatu bangun," bebernya sat mengeluarkan tangis air mata bahagia.
Tugu ini tidak bisa mengindetik GKI, tetapi pekabaran Injil, sehingga didominasi Gereja yang ada di Distrik Aitinyo Barat sama-sama bertanggung jawab membangun tugu ini.(tribunsorong.com/desianus watho)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.