Strategi Peserta PKN II Wujudkan IAIN Sorong Jadi Kampus Peradaban yang Moderat
Dr H.M Arsyad Ambo Tuo, M.Ag ajukan laporan proyek perubahan bertajuk 'Revitalisasi Ma’had Al Jamiah IAIN Sorong jadi Kampus Kampus Peradaban Moderat'
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Intan
Meski inovasinya tidak memulai dari nol, tapi menyesuaikan dari program-program yang sudah ada ,sehingga dengan adanya revitalisasi nanti betul-betul bisa berjalan sesuai ketentuan yang ada.
“Alhamdulillah Pak Rektor (Prof Hamzah) sangat respon dengan judul itu, oleh beliau menyampaikan kepada kami untuk menyampaikan dihadapan para pimpinan IAIN Sorong dalam rangka penguatan dari proper itu,” tuturnya.
“Karena proper yang diajukan merupakan bagian dari program institusi yang secara kebetulan saya sebagai peserta, project leader mengangkat tema “Revitalisasi Ma’had Al Jamiah IAIN Sorong menjadi kampus peradaban yang moderat,” ungkapnya menambahkan.
Dalam propernya ini, ucapnya mendapat dukungan sepenuhnya mulai unsur pimpinan di IAIN Sorong, orang tua mahasantri hingga pemerintah provinsi, kota dan kabupaten di wilayah Provinsi Papua Barat Daya.
Mengenalkan lebih jauh tentang Ma’had Al Jamiah, dikatakan Dr Arsyad, sebagai pasentren kampus, Ma’had Al Jamiah punya tata cara tersendiri dalam rangka transformasi pengetahuan dari satu narasumber ke mahasantri.
Cirinya ada kegiatan pengajian di masjid kampus IAIN Sorong yang dilaksanakan antara waktu magrib dan isya ataupun setelah waktu sholat subuh.
Materi dalam kajian adalah tentang keislaman yang menjadikan kitab-kitab klasic sebagai referensi yang didalamnya memuat 3 hal yakni taaruf fiddin, pengetahuan tentang dasar-dasar agama, taalum fiddin, pengembangan dari pengetahuan tentang keagamaan itu sendiri dan tafakum fiddin, pengamalan.
Selain kegiatan-kegiatan yang sifatnya sebagai ciri ma’had, melalui kajian-kajian Islam, juga ada penguatan bagi ketrampilan mahasantri.
“Karena mahasantri kita adalah mahasiswa yang proses perkuliahannya dari pagi sampai siang, sehingga waktu kita sesuaikan, biasanya ibu mudir ma’had menggunakan waktu sore. Selain kegiatan-kegiatan olahraga juga ada kegiatan yang dilaksanakan pada malam hari ba’da isya sebelum waktu tidur,” katanya.
“Jadi kita bisa melihat, antara magrib dan isya, seperti tadi malam ada kegiatan kajian yang biasa disebut Khalaqah di pesantren itu antara magrib dan isya, dan dilanjutkan setelah sholat subuh,”imbuhnya.
Baca juga: Pasmar 3 Bakal Gembleng Kedisiplinan Maba IAIN Sorong
Untuk kajian disampaikan oleh para narasumber mulai dari Rektor IAIN Sorong Prof Dr Hamzah, M.Ag dan para dosen yang telah dijadwalkan sebagai tenaga pendidik pada kajian di Ma’had Al Jamiah.
Yang pasti bahwa semua kegiatan mahasantri di Ma’had Al-Jamiah sudah terprogram bentuk jadwal kegiatan.
Untuk menghidupkan Ma’had Al-Jamiah, hampir semua mahasiswa baru IAIN Sorong yang masuk pada tahun ini diarahkan jadi mahasantri di Ma’had Al-Jamiah.
“Itu yang menjadi ending dari judul proper Revitalisasi Ma’had Al Jamiah IAIN Sorong menjadi kampus peradaban yang moderat,”ucapnya lagi.
Terkait dengan upaya mewujudkan IAIN Sorong sebagai kampus peradaban yang moderat, dijelaskan oleh Dr Arsyad bahwa kampus adalah dunia akademika yang didalamnya ada proses transformasi ilmu pengetahuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.