Capaian KIA Masih 14 Persen, Ini Strategi Pemkab Maybrat

TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Sosialisasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan launching indentitas kependudukan digital (IKD) Dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Maybrat.

"Ini merupakan momen pertama yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di tahun Anggaran 2023 untuk kegiatan yang skala Kabupaten," ujar Kadisdukcapil Maybrat Okto Dommi Taruk Allo, Kamis (19/10/2023).

Kali itu digelar sosialisasi dan launching, dasar hukum yaitu UU Adminduk nomor 23 tahun 2006 diubah dengan UU nomor 24 tahun 2013 tentang Administrasi kependudukan.

Baca juga: Pj Sekda Maybrat Minta Pimpinan OPD Segera Proses Tambahan Penghasilan Pegawai

Ada tiga bidang yaitu bidang Pendaftaran penduduk (Dapduk), Bidang Capil dan bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan (KIA). Ketiga bidang ini mempunyai peran masing-masing.

Program dan kegiatan di Dinas Dukcapil tahun ini kami dianggarkan ada tiga program dan enam kegiatan. Semua bersumber dari sumber dana Otsus sebesar Rp1,5 miliar.

Baca juga: Pj Bupati Maybrat Dukung Draf Raperda Teofani Segera Dibahas, Pedoman Hidup bagi Masyarakat A3

Ia menyebut pihaknya lakukan pelayanan tetapi persoalan jaringan, karena pelayanan dukcapil itu kalau tidak ada jaringan berati tidak ada pelayanan. Karena semua dikendalikan langsung oleh satu data base terpusat.

Ada tiga inofasi yang kami lakukan di tahun ini yaitu Pertama pakaian anak sekolah adalah pelayanan keliling pengurusan kartu identitas anak dan akta kelahiran langsung di sekolah. Anak-anak yang ada di Maybrat ini baru 14 persen yang memiliki kartu identitas anak. 

Baca juga: Persiapan Peringatan Sumpah Pemuda di Ayata, Generasi Muda Aifat Timur Temui Pj Bupati Maybrat

KIA ini sangat penting karena berurusan dengan Dapodik, Ijazah sekarang sudah menggunakan nomor NIK, sehingga NIK ini sangat penting bagi siswa sat mulai masuk sekolah.

Mulai sat ini harus kita mulai perhatikan mulai dari pembentukan KIA. KIA itu adalah nik yang diberikan kepada anak tetapi belum bisa melakukan perekaman, nanti setelah berumur 17 tahun baru bisa dilakukan perekaman, tetapi NIK nya sudah ada. Sehingga tidak terjadi lagi kesalahan NIK.

Baca juga: Pj Bupati dan Pj Sekda Maybrat Ikut Apel Gelar Pasukan Songsong Pemilu 2024

Kartu identitas anak (KIA) Maybrat baru 14 persen atau sekitar seribu lima ratus orang, tahun ini target kita untuk anak-anak ada 9 ribu di bawah umur 17 tahun yang harus kita buatkan KIA.

Untuk akta kelahiran kita ada 50 persen itu sudah bagus, dan ini juga masih banyak orang yang belum melakukan pengurusan akta kelahiran.

"Kami akan turun langsung dan jemput bola di tiga zona wilayah besar yaitu Alfat, Aitinyo da Ayamaru untuk cetak dan ganti KTP fisik," ujarnya.

Kini katanya sudah jalan, dan ditahun ini kami sudah cetak 6 ribu cetak. Cetak pertama 4 ribu sudah habis, dan kita ambil lagi blangko 7 ribu dan itu kita sudah pakai 2 ribu sehingga masih ada 5 ribu yang kami siapkan di kantor. Kita punya target ada 12 ribu lagi yang harus kami cetak.

Inovasi berikut adalah launching Identitas kependudukan digital (IKD) ini merupakan program nasional yang dilakukan tahun ini di seluruh Indonesia dan target secara nasional itu harus 25 persen dari jumlah penduduk yang melakukan perekaman.

Wajib perekaman di Maybrat ada 33 ribu namun yang baru kita merekam baru 17 ribu, dan yang belum merekam ada 16 ribu jadi baru 50 persen. Untuk Papua Barat Daya kita yang masuk terendah setelah itu baru Tambrauw. Dulu masih Papua Barat itu fegaf dulu baru kita kabupaten Maybrat.

IKD adalah KTP yang bentuk fisik yang ada dalam digital, ini merupakan inofasi dari Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil.(tribunsorong.com/desianus watho)