INSPIRATIF! Perjuangan Sertu Tagris Ayomi Bangun Air Bersih Untuk Warga Sorong, Sempat Tak Dipercaya
Kisah Sertu Tagris Ayomi prajurit TNI AD yang bertugas di Batalion Yonzipur 10 Kostrad, Kota Pasuruan, Jawa Timur bangun air bersih di Sorong.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Intan
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sertu Tagris Ayomi prajurit TNI AD yang bertugas di Batalion Yonzipur 10 Kostrad, Kota Pasuruan, Jawa Timur menceritakan kisahnya pulang kampung ke Sorong membangun air bersih bagi keluarga dan warga sekitar.
Awalnya, Ayomi mengikuti penataran manunggal air bersih di Jawa Barat.
Setelah penataran dirinya kembali dan ditugaskan kerja lapangan di Kebumen, Jawa Tengah.
"Saya diutus ikut penataran lalu kembali ditugaskan kerja manunggal air bersih di daerah Jawa Tengah sampai Jawab Barat," katanya kepada TribunSorong.com di rumahnya di Kelurahan Tampa Garam, Kota Sorong Jumat (20/10/2023).
Baca juga: Cegah Stunting, Kostrad Lewat Program TNI Manunggal Air Bangun 7 Titik Air Bersih di Kota Sorong
Setelah bertugas membangun air bersih di daerah Jawa, Ayomi dipanggil Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak untuk kembali ke Sorong.
Ayomi ditugaskan ke Kampung halamannya karena ia menceritakan kondisi rumahnya dan warga tidak menikmati air bersih selama 35 tahun.
Atas dasar cerita itu, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak langsung memerintahkan dirinya pulang kampung bangun titik air bersih.
"Saya ceritakan ke Bapak Pangkostrad bahwa di Kampung saya kesusahan air bersih mereka harus dayung perahu sekitar dua kilometer baru mendapatkan air," ucapnya.
Baca juga: Kesulitan Air Bersih 35 Tahun, TNI AD Selamatkan Nafas Kehidupan Warga Sorong
"Setelah tiba di Sorong saya dokumentasi semua aktivitas warga mengambil air menggunakan perahu lalu kirim ke Pangkostrad dan disetujui," ungkap dia.
Setelah disetujui, sambungnya program TNI Manunggal Air mulai masuk ke Sorong sekitar Desember 2022.
Kurang lebih enam bulan proses pengerjaan air bersih.
Ia ungkapkan bahwa awal penyampaian adanya bantuan air bersih ini warga sekitar tidak percaya.
"Itu disebabkan karena adanya bantuan-bantuan sebelum tapi tidak ada realisasi sehingga sulit kumpulkan warga dan beri penjelasan," ucapnya.
Ayomi jelaskan metode yang digunakan itu gravitasi di mana jaraknya empat kilometer dari mata air hingga ke Kampung.
Sumber air yang diambil itu dibalik gunung, Kampung Salak, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
"Harapan saya wawasan masyarakat di sini tambah maju lagi," pungkas dia. (TribunSorong.com/Petrus Bolly Lamak).
Bantahan Sri Mulyani soal Sebut Guru Beban Negara, Cek Isi Pidato Lengkap Menkeu di ITB |
![]() |
---|
Hoax Seorang Wartawan Meninggal Saat Demo Bupati Pati Sudewo, Kondisi Lilik Yuliantoro di RS |
![]() |
---|
Mimpi Besar Pemuda Papua Raih Beasiswa Unpad di Usia 15 Tahun, Pilu Ayah Meninggal Saat Usia 7 Tahun |
![]() |
---|
Usman Hitu Layangkan Somasi kepada Karaoke Milik Ayu Ting Ting karena Dugaan Pelanggaran Hak Cipta |
![]() |
---|
6 Lokasi Sasaran Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, Gubernur Elisa: Bukti Negara Tak Tinggal Diam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.