3 Tahun Anak Hidup Tanpa Anus, Isak Tangis Bahagia Mama asal Raja Ampat Pecah di Sorong
Air mata wanita asal Misool, Raja Ampat itu tak terbendung kala mendengar sang buah hati Obet Magari (3) mendapat bantuan operasi dubur (anus) dari pe
Penulis: Safwan | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Isak tangis mama Alvonsina Drimlol (27) sontak memecah keheningan di depan pelataran Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Air mata wanita asal Misool, Raja Ampat itu tak terbendung kala mendengar sang buah hati OM (3) mendapat bantuan operasi dubur (anus) dari pemerintah.
Sejak lahir, bocah keturunan Misool, Raja Ampat dan Inanwatan, Sorong Selatan itu tidak memiliki lubang dubur.
Baca juga: Pembunuhan di Kota Sorong, Dewan Adat Papua Desak 2 Pihak Ini Berantas Miras Ilegal
Baca juga: UPDATE Pengeroyokan hingga Tewas di Sorong Manoi, Pelaku Pukul Dagu hingga Injak Kepala
Meski begitu, Alvonsina tetap tegar dan berusaha menggalang bantuan hingga ke pemerintah Kabupaten Raja Ampat.
Selama tiga tahun berjuang demi kesembuhan OM, pihaknya tak kunjung mendapat perhatian oleh balik pemerintah di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
"Selama tiga tahun anak OM tidak bisa dioperasi karena terkendala biaya," ujar Alvonsina kepada awak media di Kantor Wali Kota Sorong, Senin (23/10/2023).
Baca juga: Sosialisasi Pemilih Pemula, KPU Papua Barat Daya Gelar Nobar di MAN Insan Cendikia Sorong
Akhirnya, pencernaan OM hanya mengeluarkan kotoran lewat lubang di bagian perut yang dioperasi oleh dokter.
Sebelumnya, OM sempat dilayani di Puskesmas Misool, hanya saja tak lanjut dengan alasan fasilitas tidak lengkap.
"Kita sudah upaya mencari akses bantuan hingga ke pemerintah Raja Ampat, namun hingga kini tak ada jawaban," katanya.
Meski begitu, Alvonsina Drimlol dan keluarga tak menyerah berjuang mencari bantuan demi kesembuhan sang buah hati.
Hari demi hari, berat badan OM tak kunjung naik lantaran pencernaannya tidak seperti anak-anak lain sebayanya.
Setiap konsumsi makanan, semuanya tidak diproses baik sehingga langsung keluar lewat lubang di perut OM .
"Karena tidak dapat bantuan di Raja Ampat, keluarga memutuskan agar lanjut ke Sorong demi kesembuhan anak saya," ucapnya.
Sembari bercucuran air mata, perjuangan selama tiga tahun demi kesembuhan OM pun dijawab boleh Tuhan.
Keluarga beserta OM akhirnya dipertemukan dengan Syafrudin Sabonama dan Abdullah Gazam di Kota Sorong.
"Kami hari ini betul-betul mendapat berkat Tuhan, karena bantuan mereka anak kami akan dirujuk ke Makassar agar menjalani operasi anus," katanya.
Selama tiga tahun berjuang di Raja Ampat, OM akhirnya ditolong lewat Gazam, Sabonama dan Dinas Kesehatan Sorong.(tribunsorong.com/safwan ashari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.