Kisah Gadis Tanimbar Lulus Poltekpel Sorong, Kerja di Mesin Kapal Tercapai: Untuk Papa di Alam Beda

Liliy Gloria menceritakan perjalanan saat menempuh pendidikan di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sorong.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Intan
Tribunsorong.com / Petrus Bolly Lamak
Liliy Gloria salah satu dari 356 Taruna Taruni yang resmi menyandang gelar perwira transportasi laut program diploma III pada 7 November 2023. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Liliy Gloria menceritakan perjalanan saat menempuh pendidikan di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sorong.

Berawal dari rasa ingin tahunya yang tinggi gadis asal Tanimbar, Maluku Tenggara itu memutuskan menempuh pendidikan di Poltekpel Sorong.

Rasa ingin tahu tinggi itu terbukti karena Liliy Gloria memilih jurusan yang terbilang sedikit bertolak belakang dengan dirinya sebagai seorang gadis remaja.

Gadis berdarah Kabupaten Wondama itu memilih jurusan teknik permesinan kapal pada Poltekpel Sorong.

Baca juga: Kisah Ketua RT di Kladufu Sorong Timur Ikut Paket A meski Usia Kepala 4

2023118_Liliy Gloria salah satu dari 356 Taruna Taruni
Liliy Gloria salah satu dari 356 Taruna Taruni yang resmi menyandang gelar perwira transportasi laut program diploma III pada 7 November 2023.

"Saya memang punya rasa ingin tahu tinggi sehingga memutuskan menempuh pendidikan di Poltekpel Sorong dan mengambil jurusan teknik permesinan kapal," katanya kepada TribunSorong.com Selasa (7/11/2023).

Anak bungsu dari sembilan bersaudara itu mengaku bahwa menempuh pendidikan di Poltekpel Sorong itu unik dan menarik.

Kedisiplinan dan kemandirian juga selalu diajarkan selama menempuh pendidikan di Poltekpel Sorong.

"Jauh dari orangtua itu mengajarkan kemandirian sehingga melatih diri menjadi lebih dewasa tanpa orangtua," ungkapnya penuh semangat.

Baca juga: Kisah Juara 3 Miss Global World Asal Raja Ampat, Whitney Lutrecia Dibully, Kini Bercita-cita Jaksa

Dua tahun menempuh pendidikan, Liliy Gloria akhirnya diwisuda bersama 356 Taruna Taruni dan resmi menyandang gelar perwira transportasi laut program diploma III pada 7 November 2023.

Setelah lulus, selanjutnya ia bekerja di salah satu kapal kargo dan dalam waktu dekat berlayar.

"Setelah lulus ini saya sudah ditawarkan pada kapal kargo muda-mudahan pores interview berjalan lancar," ucapnya.

Ia menjelaskan, bekerja pada mesin kapal bukan suatu beban baginya. Itu sudah terbukti saat praktek di kapal Pelni.

"Bagi saya tidak ada beban keja di mesin kapal karena saya mencintai pekerjaan ini senior juga selalu mendukung saya dalam bekerja," ujarnya.

Baca juga: Bedah Buku Perjalanan Pastor Anton Tromp, Kisah Pelayanan dan Pendidikan Misionaris di Tanah Papua

Liliy Gloria mengatakan meski sang ayah telah meninggal dunia namun bersama ibu ia bisa menyelesaikan pendidikan ini.

Ungkapan terima kasih mendalam ia sampaikan kepada sang ibu yang sudah bekerja keras sampai proses pendidikan ini selesai.

Karena dari sembilan bersaudara hanya dirinya yang berhasil meraih pendidikan sedikit lebih tinggi.

"Untuk papa yang di alam berbeda terima kasih sudah menghadirkan saya di dunia ini dan buat mama terima kasih kerja kerasnya," katanya sembari mata berkaca-kaca. (TribunSorong.com/Petrus Bolly Lamak).

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved