Arti Kata
Apa Arti Kata Mikul Dhuwur Mendem Jero? Falsafah Jawa Diucapkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Berikut arti kata mikul dhuwur mendem jero, falsafah Jawa sarat makna yang diucapkan oleh calon presiden Prabowo Subianto.
TRIBUNSORONG.COM - Berikut arti kata mikul dhuwur mendem jero, falsafah Jawa sarat makna yang diucapkan oleh calon presiden Prabowo Subianto.
Calon presiden Indonesia nomor urut 2 tersebut menyampaikan falsafah Jawa untuk kembali mempererat Tanah Air setelah pencoblosan pemilu 2024.
Hal tersebut ia sampaikan saat berada di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 14 Februari 2024.
Ia juga menyampaikan akan merangkul semua pihak untuk membangun Indonesia.
"Ini budaya kita, rakyat Indonesia tidak suka saling menjelek-jelekkan, tidak suka saling menghujat. Ajaran orangtua kami, nenek moyang kami adalah mikul dhuwur mendhem jero. Yang bukan orang Jawa, artinya mengangkat yang baik, dan meninggalkan atau memendam yang kurang baik," ujar Prabowo.
Baca juga: Apa Arti Kata Silent Majority? Istilah Viral di Masa Pencoblosan Pemilu 2024, Anda Termasuk?

Arti mikul dhuwur mendem jero
Dikutip dari Tribun Jogja, menurut laman resmi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di dpad.jogjaprov.go.id, nasihat “mikul dhuwur mendem jero” bahkan sudah pernah diterbitkan dalam sebuah buku.
Buku tersebut ditulis oleh Janmo Dumadi, dengan judul “Mikul Dhuwur Mendhem Jero: Menyelami Falsafah dan Kosmologi Jawa”.
Buku yang membahas petuah Jawa itu diterbitkan oleh Pura Pustaka pada 2011 lalu.
Dalam deskripsi buku, disebutkan bahwa “mikul dhuwur mendhem jero” adalah sebuah idiom Jawa yang memiliki makna sangat dalam.
Idiom ini sangat erat kaitannya dengan jalan kepemimpinan dan sikap keteladanan.
Arti “mikul dhuwur mendhem jero” secara harfiah adalah “menjunjung tinggi budaya leluhur dan mengubur kesalahan pendahulu kita”.
Adapun makna “mikul dhuwur mendhem jero” adalah kita hendaknya hidup dengan menghormati budaya leluhur, dengan cara melanjutkan yang baik, dan menghapus yang tidak baik.
Itulah pesan dari Jokowi untuk anak, menantu, dan para cucu.
Baca juga: Apa Arti Kata King Maker, Istilah yang Kerap Diberikan Pada Presiden Joko Widodo, Setuju?
Terkadang idiom “mikul dhuwur mendhem jero” memang salah diartikan sebagai tindakan atau usaha untuk tidak mengadili orang tua dan pemimpin yang bersalah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.