Ramadan 1445 Hijriah
Momentum Ramadan, Umat Muslim harus Bisa Menahan Diri dari Perbuatan yang Membatalkan Puasa
Malam kedua di bulan suci Ramadan menjadi saat yang istimewa, di mana umat Islam melakukan ibadah tarawih sebagai bagian dari ritual bulan suci ini.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
lihat foto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Malam kedua di bulan suci Ramadan menjadi saat yang istimewa, di mana umat Islam melakukan ibadah tarawih sebagai bagian dari ritual bulan suci ini.
Pada momen ini kultum tarawih malam kedua Ramadan memiliki peran penting dalam memandu umat Islam untuk memahami makna ibadah dan meningkatkan spiritualitas di bulan Ramadan.
Baca juga: Menarik, Masjid Al-Hidayah Kota Sorong Disulap Indah, Bangkitkan Semangat Ibadah Jemaah
Ketua Karang Taruna Jalan Tomat Aimas Kabupaten Sorong Dimas Sujatmiko saat mengisi kultumnya di Mushola Al Faruk mengatakan, bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan ampunan.
Dia bilang, sebagai umat islam di bulan suci Ramadan ini tidak hanya menjaga tahan lapar dan dahaga tetapi tetap menjaga lisan, amarah, nafsu dan lainya.
"Gunanya menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan puasa," katanya, Rabu (14/3/2024).
Lanjutnya dia, memasuki puasa hari ketiga tubuh manusia umat Islam merasakan penyusuaian puasa selama dua belas jam untuk menahan haus.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 1445 H / 2024 Kabupaten Raja Ampat, Lengkap Jadwal Sholat
Selepas membatalkan puasa pada saat maghrib tiba namun hanya lima menit dahaga haus itu terasa full hanya satu segukan air putih.
"Artinya puasa mengajarkan kita untuk menahan lapar dan dahaga dan menahan hawa nafsu yang paling besar," ucapnya.
Dia bilang, umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa selama berjam-jam tidak seperti biasa yang menandakan pencernaan kembali memulai dengan yang baru.
Diharapkan dengan momentum bulan suci umat Islam beristiqomah dan bertaqwa dalam menjalankan ibadah.
Baca juga: 30 Ucapan Ramadan 2024 yang Menyentuh Hati Teman, Keluarga dan Rekan Kerja
Ramadan tidak pernah menjanjikan kapan dia kembali, tetapi umat Islam yang harus berjanji memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya.
"Dari segi kesehatan kita sudah dapatkan dari segi keimanan tentunnya kita sudah rasakan," katanya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.