Hutan Adat PBD

Janji Anak Muda Adat Knasaimos Sorong Selatan Bentengi 97.441 Hektare Hutan

Masyarakat Knasaimos dari 52 marga harus terlibat dalam menjaga alam agar tetap lestari, sebab kepercayaan lokal hutan adalah mama serta kehidupan.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
JAGA HUTAN ADAT - Ketua Anak Muda Adat Knasaimos (AMAK) Nabot Sreklefat (29). AMAK merupakan komunitas yang menghimpun para pemuda adat suku Knasaimos, Kampung Kwowok, Distrik Saifi, Sorong Selatan, Papua Barat Daya. Komunitas ini menegaskan menjadi benteng dalam menjaga hutan adat yang luasnya hampir mencapai 100 hektare. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Nabot Sreklefat (29), pemuda adat suku Knasaimos, Kampung Kwowok, Distrik Saifi, Sorong Selatan, Papua Barat Daya bersama sejumlah rekan-rekannya aktif membangun kesadaran warga soal hutan sejak 2024.

Ia lalu dipercaya sebagai Ketua Anak Muda Adat Knasaimos (AMAK), komunitas yang menghimpun para pemuda setempat.

Alumnus SMK Kesehatan Tambrauw itu menjelaskan, hutan adat Knasaimos luasnya mencapai 97.441 hektare, sehingga butuh peran serta semua elemen dalam menjaga kelestarian.

Baca juga: 5 Poin Krusial Deklarasi Sira dari Jantung Hutan Adat Sorsel: Satu Suara Jaga Manusia dan Tanah

Masyarakat Knasaimos dari 52 marga harus terlibat dalam menjaga alam agar tetap lestari, sebab kepercayaan lokal hutan adalah mama serta kehidupan.

Jika tidak ada perlawanan hingga gerakan perlindungan, hutan adat akan dibabat kemudian tanah dikuasai pemilik uang.

"Kami sadar, jika tidak jaga berarti ancaman terbesar adalah punya marga tetapi tak punya tanah," kata Nabot, Sabtu (27/9/2025).

Baca juga: Ratusan Pemuda Adat se-Tanah Papua Kumpul di Sorong Selatan, Misi Jaga Hutan Disuarakan ke Brasil

Masyarakat adat juga memiliki pemahaman hutan adalah tempat ruh dari leluhur yang hidup abadi, sehingga tidak boleh dirusak.

Hutan merupakan warisan leluhur kepada para anak cucu, bukan hasil modifikasi tangan para manusia.

"Kalau kami tidak bisa jaga hutan, sudah pasti dianggap generasi yang tak layak di dalam keturunan," kata Nabot.

Menurutnya, sejak zaman leluhur, terdapat satu dusun keramat milik sekelompok marga. 

Tempat itu dijaga dan dipertahankan hingga turun-temurun ke anak cucu hingga sekarang.

Sejak 1980-an, masyarakat adat suku Knasaimos telah berjuang melawan program transmigrasi.

Baca juga: Bijak Kelola Hutan Papua Barat Daya, Wariskan Kebaikan Ekologis bagi Generasi Muda

Terbaru akan dibentuk tim yang berpatroli mencegah pembalakan liar atau illegal logging.

"Kami mengusulkan wilayah adat Knasaimos ini diakui pemerintah pusat. Kami tidak mau seperti saudara di Suku Awyu dan Moi, yang berjuang sampai ke Jakarta," ucap Nabot.

Rumah biodiversitas

Nabot bersama AMAK berkomitmen menjadikan 97.441 hektare hutan menjadi rumah bagi ribuan spesies biodiversitas.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved