Apa Arti Kata Second Hand Embarrassment? Istilah di Medsos Gambarkan Perasaan Seseorang

TRIBUNSORONG.COM - Berikut arti kata second hand embarrassment, istilah viral gambarkan efek interkasi sosial di masyarakat.

Berbagai trend muncul di media sosial seperti di Twitter X, TikTok, Instagram dan YouTube.

Twitter X dan TikTok menjadi platform paling kerap membagikan informasi bahkan hingga kisah hidup seseorang.

Trend gaya hidup menjadi topik yang cukup sering dibicarakan, pun menjadi trending.

Istilah second hand embarrassment menjadi bahasa gaul yang kerap dipakai di media sosial.

Baca juga: Apa Arti Kata Medium Ugly? Istilah Viral di Twitter Gambarkan Seseorang, Perhatikan Konteksnya

 Istilah second embarrassment di platform X Twitter, salah satunya pada postingan pada utas di akun dengan handle @fkqpsek1003. 

Akun tersebut mengatakan “I can feel the 2ndhand Embarrassment” 

Lantas apa arti second hand embarrassment?

Arti Second Hand Embarrassment

Dilansir dari laman Choosing Therapy, second hand Embarrassment merupakan rasa malu yang tidak langsung atau tidak disengaja.

Perasaan ini dialami sebagian orang seperti merasa tidak enak hati atau tidak nyaman karena tingkah laku orang lain meskipun tidak terlalu mengenal mereka.

Second hand Embarrassment bisa saja terjadi saat sedang menonton film, melihat orang yang tidak dikenal berinteraksi, atau melihat seseorang melakukan kesalahan memalukan.

Seseorang yang merasakan second hand Embarrassment akan cenderung ingin menghindari situasi atau orang yang membuat merasa malu.

Contohnya saja, kita mungkin akan meninggalkan ruangan jika ada adegan memalukan di TV, dan meminta maaf atas kesalahan yang sebenarnya dilakukan oleh orang lain, atau sibuk dengan ponsel saat obrolan menjadi tidak nyaman.

Ini adalah cara untuk mengurangi atau menghindari perasaan malu yang tidak diinginkan.

Baca juga: Apa Arti Kata Gege? Istilah Viral di TikTok Ternyata dari Bahasa Inggris, Perhatikan Konteksnya

Penyebab

Seseorang yang sering merasakan second hand Embarrassment biasanya diakibatkan karena mereka dapat merasakan empati terhadap orang yang secara tidak sengaja mengatakan atau melakukan sesuatu yang dianggap "tidak pantas".