Idul Fitri 1445 Hijriah

Penyuluh Agama Kristen di Kabupaten Sorong Kawal Salat Id 1445 Hijriah di 4 Distrik

Pengawalan ketertiban Salat Id berlangsung  di masjid yang berada di empat distrik yakni Distrik Aimas, Mayamuk, Mariat dan Distrik Salawati.

|
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Petrus Bolly Lamak
ISTIMEWA
Penyuluh Agama Kristen Non PNS Kemenag Kabupaten Sorong Turut Kawal Proses Salat Id 14445 Hijriah di sejumlah masjid, Rabu (10/4/024). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Penyuluh Agama Kristen non PNS Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sorong terlibat dalam pengawalan ketertiban kegiatan Salat Idul Fitri 1445 Hijriah, Rabu (10/4/2024).

Pengawalan ketertiban Salat Id berlangsung  di masjid yang berada di empat distrik yakni Distrik Aimas, Mayamuk, Mariat dan Distrik Salawati.

Baca juga: Hadiri Salat Id di Alun-alun Aimas, Pj Bupati Sorong: Satukan Niat Ikhtiar Menuju Pembangunan

Kepala Seksi Urusan Agama Kristen Kemenag Kabupaten Sorong Agustinus Horokubun mengatakan, kegiatan ini sebagai penegasan bahwa Kabupaten Sorong adalah rumah kebhinekaan bagi semua agama dan suku bangsa.

"Ini menunjukan kebhinekaan dengan hidup saling menghargai adalah hal yang wajib dibuktikan dan bukan hanya sekedar dibicarakan," kata Agustinus Horokubun.

Ia bilang, kegiatan mengawal ketertiban pelaksanaan Salat Id oleh penyuluh agama Kristen non PNS Kabupaten Sorong merupakan bagian dari perwujudan membangun etika sosial yang baik  dalam hubungan persaudaraan, kedamaian, kerukunan dalam semangat toleransi.

"Hal ini dilakukan agar Kabupaten Sorong secara khusus dan tanah papua pada umumnya, tetap menjadi tanah yang aman bagi semua umat," ucapnya.

Baca juga: Idul Fitri 2024, Pangkoarmada III Sorong Ajak Prajurit saling Memaafkan dan Menjaga Kekompakan

Lanjutnya, para anggota penyuluh melakukan proses pengawalan ketertiban salat mulai dari pengaturan lalu lintas dan pembersihan lokasi ibadah setelah selesai salat.

Koordinator Penyuluh agama Kristen non PNS Thomson Elias mengatakan, kegiatan ini adalah agenda rutin yang telah menjadi agenda kerja. 

Menurutnya sebanyak 82 penyuluh telah memahami peran dan fungsinya masing-masing sebagai duta-duta moderasi beragama di atas tanah Papua.

"Harapannya dengan kegiatan ini sehingga semua manusia dapat lebih lagi memahami perbedaan di antara kita yang tidak akan mungkin bisa diseragamkan, tetapi perbedaan ini merupakan kekayaan dalam kehidupan yang saling menopang dalam hidup menghargai satu dengan yang lain. (tribunsorong.com/willem oscar makatita)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved