Reach Stacker Otonom: Mengoptimalkan Operasional Manufaktur melalui Teknologi Autonomous

Dalam era industri yang terus berkembang, teknologi otonom telah menjadi titik fokus utama dalam berbagai sektor, termasuk industri manufaktur.

|
ISTIMEWA
Salah satu terobosan terbaru yang menarik perhatian adalah penggunaan Reach Stacker Otonom dalam mengoptimalkan operasional manufaktur. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Dalam era industri yang terus berkembang, teknologi otonom telah menjadi titik fokus utama dalam berbagai sektor, termasuk industri manufaktur.

Salah satu terobosan terbaru yang menarik perhatian adalah penggunaan Reach Stacker Otonom dalam mengoptimalkan operasional manufaktur.

Mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Universitas Airlangg, Rizka Dwi Nurwicaksanti dalam tulisannya mengatakan, Reach Stacker Otonom (RSO) merevolusi operasional manufaktur dengan mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas.

Baca juga: Temui Gubernur, Perusahaan Nikel Bakal Berinvestasi di KEK Sorong, Pakai Teknologi Ramah Lingkungan

Di era industri 4.0 ini, RSO menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan otomatisasi dan meminimalkan ketergantungan pada tenaga kerja manual.

RSO dilengkapi dengan sensor canggih dan sistem pemrosesan data yang memungkinkan mereka untuk melakukan tugas-tugas seperti pengangkatan, pemindahan, dan penempatan kontainer dengan presisi tinggi.

Berikut beberapa manfaat Reach Stacker Otonom dalam operasional manufaktur

  • Meningkatkan efisiensi operasional Dengan tidak adanya kebutuhan untuk istirahat atau pergantian shift, RSO dapat beroperasi secara terus-menerus, meminimalkan waktu henti dan meningkatkan throughput dalam lingkungan manufaktur yang sibuk. Kemampuan navigasi yang canggih memungkinkan RSO untuk bermanuver dengan presisi dan aman di area penyimpanan, menavigasi rintangan dengan mudah, dan mencapai lokasi yang sulit diakses oleh forklift tradisional.
  • Meningkatkan produktivitas RSO bekerja dengan kecepatan yang lebih konsisten dan akurat dibandingkan operator manual. Algoritma canggih memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan rute dan gerakan, meminimalkan waktu idle, dan menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.
  • Meningkatkan keselamatan kerja dengan RSO, risiko kecelakaan kerja dapat dikurangi karena teknologi otonom memungkinkan reach stacker untuk secara otomatis mendeteksi dan menghindari rintangan juga tidak ada operator yang berada di dalam kabin, sehingga terhindar dari bahaya seperti tergulingnya forklift, terjepit barang, atau terluka akibat tabrakan exclamation.
  • Mengurangi biaya operasional Biaya tenaga kerja manual dapat dikurangi karena RSO tidak memerlukan operator. Biaya perawatan dan perbaikan juga dapat dihemat karena RSO dirancang untuk beroperasi dengan keandalan yang tinggi dan minim kerusakan exclamation sehingga dapat menurunkan biaya operasional secara signifikan.
  • Meningkatkan Fleksibilitas dan Skalabilitas Reach stacker otonom dapat diprogram untuk menyesuaikan dengan perubahan operasional mnaufaktur yang cepat dan kebutuhan produksi yang berubah-ubah.

Dalam tulisan tersebut, Rizka Dwi Nurwicaksanti menerangkan implementasi RSO, ada beberapa langkah yang harus diambil.

pertama, perlu dilakukan analisis kebutuhan operasional manufaktur untuk menentukan bagaimana RSO dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional.

Baca juga: Delegasi ASEAN Diajak ke Sentra Wirajaya, Tempat Pengembangan Teknologi Alat Bantu Disabilitas

Kedua, perlu dilakukan pengembangan sistem kontrol dan monitoring yang efektif untuk memantau operasional RSO.

Ketiga, melakukan pemilihan dan pembelian pada vendor yang terpercaya dan perlu dilakukan pelatihan dan pengawasan untuk memastikan bahwa RSO beroperasi secara efektif dan efisien.

Baca juga: TikTok Shop Buka Lagi di Indonesia, Mendag Beri Waktu 4 Bulan Sinergikan Teknologi dengan Tokopedia

Keempat, uji coba dan evaluasi kinerja dan area yang perlu ditingkatkan atau disesuaikan. Kelima, Setelah mencapai hasil yang memuaskan dari uji coba, pertimbangkan untuk memperluas penggunaan RSO ke jangkauan yang lebih luas. Salah satu contoh implementasi Reach Stacker Otonom di Indonesia yaitu PT. Mitra Dharma Laksana, Surabaya.

Tantangan Reach Stacker Otonom di Masa Depan

Meskipun potensi RSO sangat menjanjikan, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan teknologi karena RSO masih tergolong baru dan masih memerlukan pengembangan dan pengujian lebih lanjut untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan operasional.

Baca juga: Gramedia Sajikan Beragam Koleksi e-Book, Adaptasi Industri Buku Anak di Era Digital

Biaya implementasi dan pemeliharaan RSO memerlukan biaya awal untuk membeli, memasang, dan memelihara RSO bisa tinggi dibandingkan dengan Reach Stacker Manual, keselamatan operasional.

20240508_Reach Stacker Otonom

Diperlukan pelatihan dan pengembangan keterampilan baru bagi pekerja untuk mengoperasikan dan memelihara RSO, Pengembangan system control untuk memantau keefektifan operasional dan mengantisipasi kemungkinan kesalahan.

Baca juga: BPVP Sorong dan Papua Farm Gelar Pelatihan Dunia Usaha dan Industri di Raja Ampat 

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved