Bandara DEO Sorong

Bandara DEO Sorong akan Gelar Pelatihan Penanggulangan Keadaan Darurat, Bakal Gandeng Basarnas

Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong akan menggelar pelatihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) pada November 2024 mendatang.

|
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
Kepala Bandara DEO Sorong Cece Tarya saat memberikan keterangan kepada awak media di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (7/6/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong akan menggelar pelatihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) pada November 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bandara DEO Sorong Cece Tarya usai menghadiri penandatanganan Letter Of Operational Coordinaton Agreement (LOCA) bersama Basarnas dan Otoritas Bandara atau Otban Wilayah IX Manokwari pada Jumat, 7 Juni 2024.

Baca juga: Basarnas Sorong dan Bandara DEO Sorong-Otban IX Manokwari Teken Surat Perjanjian Koordinasi

Cece menjelaskan, pelatihan tersebut guna menguji seluruh fasilitas, prosedur dan kompetensi personel unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran atau PKP-PK guna menghadapi keadaan darurat atau siaga.

Dia menjelaskan penanggulangan keadaan darurat terdapat komite yang terdiri dari sejumlah stakeholder terkait, seperti Basarnas, rumah sakit, dinas pemadam daerah, dinas kesehatan, serta TNI-Polri.

"Ada juga ornamen komite penanggulangan keadaan darurat bandara. Di dalamnya dibantu oleh personel yang terikat yang satu di antaranya Basarnas," kata Kepala Bandara DEO Sorong Cece Tarya di Kota Sorong, Jumat (7/6/2024).

Baca juga: Bandara DEO Sorong Butuh Rp26 Miliar Percepat Koneksivitas Transportasi Udara Papua Barat Daya 2025

Dengan adanya PKD tersebut unit kebandaraan dapat belajar dan sigap ketika terjadi keadaan darurat serta meningkatkan koordinasi antar mitra kerja.

"Karena diukur dengan respons time. Setiap kejadian kecelakaan pesawat di bagian bandara mempunyai parameter melakukan pertolongan pertama kecelakaan penerbangan maksimal dua menit," katanya.

Hal itu, kata Cece, orang-orang yang bekerja harus teruji dan meningkatkan kompetensi, sehingga pihaknya akan bekerja sama dengan Basarnas agar memberikan pembekalan terkait dengan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di air.

Baca juga: DEO Sorong Layak jadi Bandara Internasional, Anggota DPR RI Minta Komitmen Pejabat

Tak hanya itu, pihaknya juga akan menggelar pelatihan penyelamatan korban kecelakaan yang berada di hutan, mengingat topografi Bandara DEO yang berada di pesisir sekaligus dekat dengan hutan.

"Itu yang berkompetensi adalah personel Basarnas bukan PKP-PK. Kalau unit PKP-PK memberikan pertolongan pertama dan bilamana terjadi kebakaran pesawat, dilakukan pemadaman." ujar Cece.

Baca juga: Bakal Tambah Frekuensi Penerbangan Maybrat-Manokwari, Kabandara Kambuaya Diskusi dengan Pj Bupati

Lebih lanjut, pelayanan PKP-PK pada Bandara DEO Sorong ada pada kategori tujuh, dengan personel yang bertugas sekarang berjumlah 56 orang.

Menurut Standar Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil, arti dari kategori 7 itu yakni Bandara DEO seharusnya dapat menanggulangi keadaan darurat pada pesawat hingga sekelas Boeing 737-800 dan Boeing 737-900ER yang beroperasi reguler di sana.

"Harusnya Bandara Udara DEO Sorong masuk dalam kategori tujuh yang lebih banyak personel lagi, karena fasilitas yang dibutuhkan lebih banyak, sehinga bukan hanya respons untuk mematikan api saja, tetapi mereka harus tahu memberikan semua pertolongan pertama itu. Oleh karena itu, mereka akan diuji nantinya pada kegiatan PKD, apakah mereka mampu ataukah tidak?" ujar Cece.

Pihaknya ke depan akan bekerja sama dengam mitra lainya juga untuk meningkatkan kompetensi unit PKP-PK dalam memeberikan pelayanan terhadap kecelakaan penerbangan. (tribunsorong.com/aldytamnge)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved