Konflik Sawit di Papua
Tolak Deforestasi, Cara Pemuda Sorong Selamatkan Kehidupan di Hutan Adat Suku Moi Sigin
Sejumlah anak muda Suku Moi Sorong, Papua Barat Daya, menggelar aksi tolak deforestasi di wilayah Tanah Adat Suku Moi Sigin Sorong.
Penulis: Safwan | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sejumlah anak muda Suku Moi Sorong, Papua Barat Daya, menggelar aksi tolak deforestasi di wilayah Tanah Adat Suku Moi Sigin Sorong.
Diketahui, aksi penolakan deforestasi yang dilakukan Pemuda Adat Moi itu juga terkait rencana pembukaan lahan PT Inti Kebun Sejahtera di Tahan Leluhur Suku Malamoi.
Baca juga: Suku Moi dan Awyu Gugat Pemprov Papua, Mengadu ke MA soal Korporasi Monopoli Kebun Sawit
Pemuda Adat Suku Moi Sorong Ayub Paa mengatakan, penolakan terhadap upaya deforestasi di Tanah Moi Sigin agar ikut pertahankan hutan adat warisan leluhur.
"Kita tolak deforestasi sebab PT Inti Kebun Sejahtera sudah membabi-buta dan membongkar Hutan Adat Suku Moi," ujar Ayub kepada TribunSorong.com melalui via sambungan telepon, Jumat (14/6/2024).
Selain mengamankan hutan adat sebagai benteng terakhir Masyarakat Adat Moi Sigin, pihaknya juga ingin satwa endemik serta sumber air bersih tetap ada di sana.
Ia mengatakan, pembukaan hutan yang menjadi warisan dari leluhur Moi berdampak terhadap ribuan satwa yang kehilangan rumah serta volume air bersih di wilayah itu mengalami penurunan.
"Aksi tolak deforestasi di lokasi yang dibuka oleh PT Inti Kebun Sejahtera dengan menulis bahaya sawit dan kita juga tanam sejumlah pohon di atas lahan itu," katanya.

Baca juga: Generasi Muda Moi Minta Pemerintah Tak Tutup Mata soal Aksi Masyarakat Adat Suku Moi dan Awyu di MA
Selama ini pihaknya dan pemuda Adat Moi Sigin masih tetap melakukan perlawanan serta menolak pembukaan lahan tersebut.
Baca juga: Wapres Respons Aksi Suku Moi dan Awyu di MA, Maruf Amin Minta Masyarakat Adat Dilibatkan
Ia mengaku, luasan lahan yang baru dibongkar oleh PT Inti Kebun Sejahtera yakni 3.834 hektar di wilayah Distrik Moi Sigin Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
"Kita hari ini turun berjuang karena takut masyarakat adat air susah dapat air bersih, satwa endemik punah dan anak cucu Suku Moi Sigin kehilangan Hutan Adat," jelasnya.
"Kita ingin pemerintah bisa mencari solusi lain, agar Hutan Adat Moi bisa tetap ada."
Ayub menegaskan, jika pemerintah tidak bisa mencari solusi dan laju deforestasi di Tanah Moi berlanjut atas nama investasi, maka Masyarakat Adat Moi akan melawan.(tribunsorong.com/safwan ashari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.