Tokoh
Kedekatan Ali Mochtar Ngabalin dengan Adik Prabowo Subianto, Teman Lama tapi Beda Nasib
Ngabalin menyebut di acara itu, juga dia ikut sesi acara pemotongan kue ulang tahun ke-70 Hashim.
Penulis: Thamsil Tahir | Editor: Jariyanto
Sebelum acara, CEO Tribun Network Dahlan Dahi dan bertukar cendera mata dengan Ngabalin.
Dahlan memberikan plakat Tribun Network dan mengenakan jaket berlogo Tribun Network, bertuliskan “Aku Lokal Aku Bangga”.
Pada hari itu ia menyebut jadwalnya kosong sebelum bertolak ke Solo mendampingi Presiden Joko Widodo.
"Setelah dari Solo lanjut ke IKN (Ibu Kota Nusantara) seminggu untuk persiapan pemindahan KSP dan beberapa kementerian," ujar mantan caleg DPR dari Partai Golkar itu.
Usai sesi wawancara, Ngabalin sempat bercerita awal pertemanannya dengan Hashim.
"Sudah hampir 20 tahun, sejak saya jadi anggota komisi pertahanan di DPR," ujar Ngabalin, yang kala itu anggota Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB) dari Dapil Sulsel III.
Baca juga: Presiden Hormati Penentuan Kabinet, Jokowi: Itu Hak Prabowo
Ngabalin lalu menjelaskan, maksud kutipan pidato Hashim, yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra.
"Maksudnya, teman lama beda nasib itu, karena saya lebih dulu delapan tahun masuk Istana. Pak Hashim baru masuk Istana, Oktober," ujar Ngabalin diikuti tawa khasnya.
Ali Muchtar Ngabalin juga berkisah, kedekatannya dengan Hashim dan Prabowo, kian dekat saat peserta Pilpres 2014.
Kala itu, partai Ngabalin, PBB masuk partai pendukung dan koalisi Indonesia Bangkit, yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa.
Baca juga: Ini 4 Nama Calon Wali Kota Sorong yang Daftar ke Partai Gerindra, Ada Putra dari Suku Moi
Kala itu, Gerindra dan PAN jadi parpol poros pengusung bersama Golkar, PPP, PKS dan PBB.
Poros ini melawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang diusung PDIPerjuangan, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura.
Ngabalin saat itu menjadi satu dari sejumlah juru bicara koalisi Prabowo-Hatta.
Ngabalin memulai karier politiknya sebagai kader Partai Bulan Bintang (PBB) yang kemudian terpilih menjadi anggota legislatif di Komisi I DPRI RI Periode 2004-2009.
Baca juga: Presiden Jokowi Rencana Hadir Groundbreaking Pembangunan Smelter Nikel di KEK Sorong
Pada April 2010, lelaki kelahiran Fakfak dengan ayah Maluku dan Ibu Wanci, Buton itu lalu mengajukan diri sebagai calon Ketua Umum PBB untuk periode 2010-2015, namun kalah dari MS Kaban.
Setelah itu, Oktober 2010, Ngabalin migrasi partai dan bergabung dengan Partai Golkar dengan posisi awal sebagai wakil sekretaris jenderal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.