Pilkada di Papua Barat Daya
Tokoh Permahi Asal Sorong Bicara Kedewasaan Berpolitik, Elite Harus Tunjukkan Keteladanan
Perbedaan pilihan politik tidak menghalangi masyarakat tetap rukun, saling menghargai, dan menguatkan toleransi.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TRIBUNSOORONG.COM, SORONG - Wakil Ketua II Bidang Hukum dan HAM, Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Rizky Abdurahman, mengajak generasi muda agar dewasa dalam berdemokrasi, khususnya pada Pilkada Serentak 2024.
Menurut pemuda asal Kota Sorong ini, kedewasaan tersebut bisa diukur dengan terwujudnya praktik politik yang santun, damai, dan menyejukkan.
Perbedaan pilihan politik tidak menghalangi masyarakat tetap rukun, saling menghargai, dan menguatkan toleransi.
“Sesama anak bangsa hendaknya memiliki komitmen yang kuat merawat nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme di tengah pluralitas seperti bisa dilihat di Kota Sorong, Papua Barat Daya ini,” kata Rizky kepada TribunSorong.com, Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Pansel DPRK se-Papua Barat Daya Bimtek Penguatan Kapasitas, Emban Tugas dan Tanggung Jawab Besar
Lanjutnya, rakyat bebas memilih calon pemimpin terbaik dalam kontestasi pilkada, karena sejatinya esensi demokrasi ada pada kebebasan menyalurkan pilihan tanpa ada pengaruh dan rekayasa dari kelompok manapun.
Rizky menyebut, tensi politik makin tinggi seiring tahapan pilkada yang terus berjalan.
Oleh karena itu, para pemilih diimbau agar terus menjaga situasi tetap kondusif hingga hari H pencoblosan pada 27 November 2024.
"Jangan saling hujat dan fitnah sesama anak bangsa hanya karena beda pilihan," ujar Rizky.
Baca juga: UPDATE Penjelasan MRPBD soal Pasangan ARUS Gugur Tahap Verifikasi Keaslian OAP
Dia bilang, para tokoh pendiri bangsa memberi teladan betapa indahnya bangsa yang plural ini manakala dikelola dengan semangat toleransi dan kebersamaan.
Perbedaan agama, budaya, etnis, dan pilihan politik adalah wajah bangsa Indonesia sejak dahulu.
Nilai toleransi dan kerukunan menjadi kata kunci merawat keberagaman sehingga bisa menjadi bangsa yang kuat dan besar.
Diperlukan keteladan dari elite politik yang saling menunjukkan perilaku santun, baik dalam ucapan maupun tindakan.
Para tokoh bangsa, kata Rizky, seperti Soekarno, Hatta, Sutan Syahrir, Mohammad Natsir telah memberi teladan, betapa pentingnya menjaga kerukunan dan kedamaian.
Mereka mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok dan golongan menjadi esensi penting dalam komitmen mewujudkan pembangunan bangsa.
"Patut direnungkan kembali pesan Mohammad Hatta tentang pentingnya kewaspadaan pada pengkhianat bangsa yang merusak persatuan dan toleransi di tengah perbedaan," ucap Rizky.
Baca juga: Rangkuman Bakal Paslon Pilkada Serentak 2024 se-Papua Barat Daya, Raja Ampat Kandidat Terbanyak
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.