Pendidikan Sorong Selatan

Dinas Pendidikan Sorong Selatan Dukung Program Guru Penggerak, Angkat Isu Lokal Masyarakat Adat

Melalui program guru penggerak ia berpesan agar harus bisa mengangkat isu lokal yang hidup di tengah masyarakat adat.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Kepala Dinas Pendidikan Sorong Selatan Hengki Gogoba menyampaikan arahan dalam kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 4 bertajuk "Rencana Kerja dan Panen Hasil Belajar", Program Pendidikan Guru Penggerak (PPG) Daerah Khusus Angkatan 10 di Teminabuan pada 20-24 Oktober 2024. 

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya siap mendukung program guru penggerak.

Program yang digagas Balai Guru Penggerak Papua Barat ini merupakan kegiatan nasional sehingga sudah seharusnya didukung.

"Program ini sangat baik karena memang menjadi kesempatan bagi guru di seluruh Sorong Selatan ke depan agar bisa lebih dini menyiapkan diri," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sorong Selatan Hengki Gogoba mengatakan kepada TribunSorong.com, Rabu (23/10/2024).

Baca juga: 20 Anggota DPRK Sorong Selatan Papua Barat Daya Periode 2024-2029 Dilantik

Lelaki asal Kokoda ini menyadari masih banyak generasi emas Sorong Selatan belum banyak yang bisa membaca. 

Melalui program guru penggerak, ia berpesan agar harus bisa mengangkat isu lokal yang hidup di tengah masyarakat adat.

Kepala Balai Guru Penggerak Papua Barat Tuning Supriyadi menambahkan, program merupakan maha karya dari Kemdikbud dan jadi prioritas di seluruh Indonesia.

"Program ini bertujuan agar bisa mencetak seorang guru supaya punya kemampuan dalam mengelola proses belajar di kelas dan menjadi pemimpin ke depan," katanya. 

Baca juga: Pemkab Sorong Selatan Beri Ultimatum soal Netralitas ASN di Pilkada 2024, Ada Sanksi

Menurutnya, menjadi seorang pemimpin tidak harus jadi kepala sekolah, namun bisa mengelola kelas secara baik. 

Khusus Sorong Selatan, tenaga pendidik bisa punya peluang agar bisa bergabung menjadi seorang guru penggerak dan bergabung dalam program Kemdikbud. 

"Kendati demikian, dengan keterbatasan anggaran maka Balai Guru Penggerak Papua Barat hanya bisa berjalan melalui cara dibuka bergelombang di Sorong Selatan," ujar Tuning. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved