Kabupaten Sorong

Pemuktahiran Data SDGs di Kabupaten Sorong Papua Barat Daya, 4 Kampung Ini jadi Target

Pemuktahiran data SDGs dan IDM dilakukan untuk empat kampung yakni Kampung Mamsit, Kampung Klayastani, Kampung Klafluk dan Kampung Botain.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
Pemerintah Distrik Botain, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya menggelar Pemuktahiran Data Sustainable Development Goal (SDGs) dan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2024. 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Pemerintah Distrik Botain, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya menggelar Pemuktahiran Data Sustainable Development Goal (SDGs) dan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2024.

Baca juga: 26 Kasus Kekerasan Anak di Kabupaten Sorong sepanjang 2024, UPTD PPA Dampingi Sampai Pengadilan

Pemuktahiran data SDGs dan IDM dilakukan untuk empat kampung yakni Kampung Mamsit, Kampung Klayastani, Kampung Klafluk dan Kampung Botain.

Kegiatan berlangsung selama dua hari terhitung mulai 29-30 Oktober 2024 di gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Aimas Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Baca juga: Manajemen Penanganan Kasus terhadap Perempuan dan Anak di Kabupaten Sorong, Pemda Harus Turut Serta

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Sorong Maklon Wally mengatakan, kegiatan ini merupakan program prioritas Kementerian Desa yang diperuntukan kepada setiap distrik/kampung di Kabupaten Sorong.

“Kegiatan ini penting dilakukan kepada peserta yang merupakan bagian dari perangkat pemerintah kampung di Distrik Bontain maupun kampung lainya di Kabupaten Sorong,” katanya.

Ia menjelaskan, status desa yang tertinggal, maju, berkembang dan mandiri di Kabupaten Sorong teridiri dari 227 kampung dan ada satu kampung yang dinobatkan sebagaik desa maju.

Terkait kampung yang tertinggal, lanjut dia, ada lima kampung sudah beralih menjada kampung yang berkembang.

"Kami berharap agar kedepannya status kampung-kampung lainya berada pada maju, berkembang hingga mandiri," ucap dia.

Baca juga: Guru di Kabupaten Sorong Ikut Pelatihan Pencegahan Perkawinan Anak

Lanjut dia, indikator pembangunan di setiap kampung mempunyai variabel yang berbeda-beda, seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur dan lainya.

Hal kekurangan yang ada di kampung, ucap dia, merupakan indikator keterlambatan kemajuan di setiap kampung-kampung yang berada di Kabupaten Sorong.

"Melalui APBN mencapai Rp800 juta hingga Rp1 miliar kepada kampung-kampung dengan jumlah penduduk yang variabel," pungkas dia. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved