KM Aspac 3 Tenggelam di Raja Ampat
Kondisi Cuaca di Perairan Misool Raja Ampat saat KM ASPAC 3 Tenggelam, Berikut Penjelasan dari BMKG
Peristiwa nahas itu menimpa lapal ikan KM ASPAC 3 yang mengangkut total 16 anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda pada Sabtu (14/12/2024).
Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kecelakaan laut terjadi di perairan antara Pulau Misool, Raja Ampat, Papua Barat Daya dengan Pulau Seram, Maluku.
Peristiwa nahas itu menimpa lapal ikan KM ASPAC 3 yang mengangkut total 16 anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda pada Sabtu (14/12/2024).
Kapal berangkat dari Pelabuhan Perikanan Sorong pada Selasa (10/12/2024) pukul 23.00 WIT.
Baca juga: UPDATE Keluarga Korban KM ASPAC 3 Geruduk Kantor Koperasi Pengalengan di Jl. Bubara Kota Sorong
Kapten KM ASPAC 17 melaporkan koordinat terakhir kapal pada Sabtu (14/12/2024) sekitar pukul 14.00 WIT di posisi 2°28’12.00”S - 130°8’38.40”T.
Kasi Operasi Kantor SAR Sorong Hidayat menyebut, kawasan perairan di wilayah Misool dikenal memiliki arus laut kuat.
Tim SAR gabungan fokus pada penyisiran area tersebut untuk mempercepat proses pencarian korban kapal KM ASPAC 3.
Baca juga: Daftar Nama-nama ABK KM ASPAC 3 yang Hilang, Selamat, dan Tidak Ikut Berlayar
Jarak tempuh dari Pelabuhan Perikanan Sorong, Kota Sorong ke area tenggelamnya kapal sekitar 126,24 NM.
Lantas bagaimana kondisi cuaca pada saat kapal dikabarkan hilang kontak pada Sabtu (14/12/2024)?
Informasi yang disampaikan pihak Stasiun Meteorologi Kelas I Domine Eduard Osok (DEO) Sorong BMKG, cuaca sangat dipengaruhi oleh angin.
"Pada 14 Desember 2024 terjadi pertambahan kecepatan angin mencapai 27 Knot di wilayah perairan Raja Ampat dan perairan Misool," kata Forecaster Stasiun Meteorologi Kelas I DEO Sorong Afif Hawari kepada TribunSorong.com, Rabu (18/12/2024).
Menurutnya, dampak bibit siklon dapat memengaruhi pembentukan cuaca ekstrem dan awan kontektif.
Dari analisis, pada 14 Desember 2024 mulai pukul 5 UTC atau sekitar 14.00 WIT sudah terlihat terbentuk awan kontektif di sekitar wilayah perairan Misool.
Baca juga: BREAKING NEWS: 14 ABK KM ASPAC 3 Tenggelam di Raja Ampat Belum Ditemukan, Keluarga Menanti di Posko
Pembentukan awan kontektif membuat dampak berupa angin kencang serta curah hujan tinggi yang memengaruhi tinggi gelombang.
"Bibit siklon mulai terbentuk pada 13 Desember 2024 mencapai 96W serta terdapat penambahan kecepatan angin di wilayah perairan Misool dan Raja Ampat. Itu sebabnya pada 14 Desember masih ada kecepatan angin yang cukup signifikan," kata Afif.
Menurutnya, pihak BMKG telah mengimbau pengguna jasa pelayaran maupun nelayan yang disebarkan kepada masyarakat maupun stakeholder mengenai prakiraan cuaca setiap harinya. (tribunsorong.com/angela cindy)
Tim Gabungan SAR Sorong Perluas Area Pencarian ABK KM ASPAC 3, Hari Pertama Temukan Jaket Pelampung |
![]() |
---|
UPDATE Keluarga Korban KM ASPAC 3 Geruduk Kantor Koperasi Pengalengan di Jl. Bubara Kota Sorong |
![]() |
---|
Daftar Nama-nama ABK KM ASPAC 3 yang Hilang, Selamat, dan Tidak Ikut Berlayar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: 14 ABK KM ASPAC 3 Tenggelam di Raja Ampat Belum Ditemukan, Keluarga Menanti di Posko |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.