Nasional

Menteri Pendidikan Sinyalkan Kembalinya Ujian Nasional, Namun Dengan Format Baru

Menurutnya, konsep pelaksanaan UN sebenarnya sudah siap, tetapi implementasinya baru akan dimulai setelah tahun 2025.

ISTIMEWA
Siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK Negeri 2 Yogyakarta, Jetis, DI Yogyakarta, Senin (16/3/2020). Pelaksanaan UNBK di Yogyakarta tetap diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19 dengan protokol pencegahan sebagai antisipasi penularan COVID-19.(ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH) 

Sekretaris Jenderal FSGI, Heru Purnomo, mengatakan bahwa penerapan UN kembali dapat menyebabkan stres pada siswa, mengingat UN selama ini sering dijadikan sebagai penentu kelulusan.

"Jika UN kembali digunakan sebagai alat evaluasi akhir jenjang dan sebagai alat seleksi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), itu justru akan menimbulkan dampak negatif," ujar Heru.

Baca juga: Ferdinandus Taa Launching SSH, Upaya Awal Tingkatkan Pendidikan di Maybrat Papua Barat Daya

Ia juga mengingatkan bahwa selama masa UN yang lalu, banyak kecurangan yang terjadi demi mencapai kelulusan, yang justru mengurangi esensi dari evaluasi pendidikan yang sejati.

Sebaliknya, Pengamat Kebijakan Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Cecep Darmawan, mengakui bahwa UN dapat kembali diadakan, namun dengan catatan perubahan besar dalam formatnya. 

"Jangan pakai model lama, harus UN dengan paradigma baru," tegasnya.

Menurut Prof. Cecep, UN sebaiknya hanya digunakan untuk mengukur kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan, bukan untuk menilai kelulusan siswa. 

Ia juga mengusulkan agar UN mencakup semua mata pelajaran, bukan hanya beberapa mata pelajaran tertentu seperti sebelumnya.

"Jika UN kembali diadakan, sebaiknya dilakukan secara online untuk menghindari kebocoran soal. Saya setuju dengan format baru, tetapi kalau masih memakai model lama, saya tidak setuju," ujar Prof. Cecep.

Kebijakan mengenai UN ini masih dalam tahap kajian, dan akan segera diumumkan dalam waktu dekat. 

Baca juga: Gedung RA Luqman El Hakim Raja Ampat Diresmikan, Pj Gubernur: Tingkatkan Mutu Pendidikan Anak Papua

Namun, dapat dipastikan bahwa jika UN kembali diterapkan, format dan tujuan evaluasinya akan berbeda dengan yang sebelumnya, guna menghindari dampak negatif seperti stres siswa dan kecurangan yang pernah terjadi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ujian Nasional Kembali Diadakan, Pakai Model Lama atau Baru?"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved