Arti Kata

Apa Arti Kata YONO? Tren Gaya Hidup Kekinian Saingi YOLO, Pilih Mana? 

Berikut arti kata YONO, tren lifestyle kekinian yang saingi YOLO, tertarik melakukannya? 

Editor: Intan
handover
Arti kata YONO, tren lifestyle kekinian yang saingi YOLO, tertarik melakukannya?  

TRIBUNSORONG.COM - Berikut arti kata YONO, tren lifestyle kekinian yang gantikan YOLO, tertarik melakukannya? 

Setiap orang d Indonesia memilih gaya hidupnya masing-masing, termasuk untuk mengikuti tren kekinian atau tidak. 

Beberapa tahun terakhir, masyarakat dikenalkan dengan gaya hidup YOLO alias you only live once, di mana seseorang disarankan untuk mengambil setiap kesempatan yang ada. 

YOLO mengajarkan banyak orang untuk menjadi pribadi yang mencintai diri sendiri lantaran hanya hidup sekali. 

Seiring berjalannya waktu, masyarakat juga mengenal tren YONO. 

Meski sedikit mirip, ternyata YONO cukup berseberangan dengan YOLO. 

Baca juga: Apa Arti Kata Merry Christmas, Selalu Diucapkan Saat Natal, Ternyata Begini Asal-Usulnya

Baca juga: Apa Arti Kata Good Girl Syndrome? Istilah Viral Terkait Kondisi Seorang Perempuan, Cek Tandanya

Apa itu? Berikut ulasannya seperti dilansir dari CNN dan Maeil Business Newspaper.

Apa itu YONO?

Ilustrasi berhemat dengan hidup YONO.
Ilustrasi berhemat dengan hidup YONO. (Freepik)

Setelah pandemi, banyak orang merasa perlu “balas dendam” terhadap waktu yang hilang dengan melakukan pengeluaran besar.

Fenomena ini dikenal sebagai YOLO economy, di mana orang-orang membeli barang mahal seperti sepeda olahraga, renovasi rumah, dan perjalanan mewah. Hal ini didorong oleh pemikiran bahwa hidup terlalu singkat untuk ditunda.

 

Namun, lima tahun setelah pandemi, euforia tersebut mulai memudar. Inflasi yang masih tinggi, tabungan era pandemi yang semakin menipis, serta ketidakpastian pasar tenaga kerja membuat masyarakat lebih hati-hati.

Menurut seorang ahli strategi pasar dari Wells Fargo Investment Institute, Sameer Samana, perubahan ini juga terkait dengan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan normal baru.

Kembali bekerja di kantor, berkurangnya fleksibilitas kerja jarak jauh, dan tekanan ekonomi menjadi pendorong utama tren ini.

“Pada akhirnya, orang harus kembali ke pola hidup yang lebih stabil. Mereka mulai menyusun ulang prioritas dan memikirkan masa depan,” kata Samana, seperti dilansir dari CNN Business.

Tren YONO menawarkan pelajaran penting tentang pengelolaan keuangan dan keseimbangan hidup.

Setelah melewati fase YOLO yang penuh euforia, masyarakat kini beralih ke pola hidup yang lebih sadar, hemat, dan berorientasi jangka panjang.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved