DPRP Papua Barat Daya

Demo Seleksi Calon Anggota DPRP Papua Barat Daya Jalur Pengangkatan, Pj Gubernur Panggil Pansel

Pj Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad mengaku belum mendapat laporan dari panitia seleksi (Pansel) mengenai tahapan-tahapan.

Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
Pj Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Seleksi calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Barat Daya melalui mekanisme pengangkatan masa jabatan 2024-2029 menuai protes dari beberapa pihak hingga unjuk rasa setelah panitia mengumumkan nama-nama yang lulus dokumen persyaratan.

Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad mengaku belum mendapat laporan dari panitia seleksi (Pansel) mengenai tahapan-tahapan yang berlangsung.

“Saya akan memanggil pansel guna mendapatkan informasi dan laporan lengkap tentang proses yang sudah dilakukan. Kami akan menilai nanti apakah proses itu sesuai ketentuan atau tidak,” ujarnya usai menghadiri rakor di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong, Selasa (14/1/2025).

Baca juga: Protes Lempar Babi di Depan Kantor Gubernur Papua Barat Daya Tolak Penetapan DPRP

Pj Gubernur Musa’ad meminta kepada massa yang menggelar unjuk rasa agar bersabar menunggu hasil pertemuan dirinya dengan pansel.

Ia menegaskan, pada intinya pemerintah ingin menyelesaikan persoalan secara baik melalui jalur kekeluargaan.

Baca juga: Tokoh Perempuan Tambrauw Protes Hasil Seleksi DPRP Papua Barat Daya, Minta Pansel Tinjau Ulang

Sepanjang panitia seleksi bekerja sesuai aturan dan bisa dipertanggungjawabkan, Musa'ad menegaskan dirinya tidak bisa mengintervensi.

“Kalau ada yang tidak sesuai, misalnya ada yang yang merasa nama masuk tapi tiba-tiba hilang, berarti ada masalah di situ. Itu yang mau kami teliti," ujarnya.

Fopera ikut bersuara

Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Papua Barat Daya ikut serta dalam unjuk rasa memprotes hasil verifikasi dokumen seleksi calon DPRP.

Ketua Umum Fopera Yanto Amus Ijie mengatakan, aksi sebagai bentuk kekecewaan dari seluruh tim pejuang pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.

Itu terlihat dari tidak diakomodirnya Jimmy Jones Asmuruf, anak dari tokoh atau founding father (bapak pendiri) provinsi, Dortheis Decky Asmuruf dari Daerah Pengangkatan (Dapeng) Kabupaten Maybrat.

“Saudara Jimmy Jones Asmuruf harusnya diberikan karpet merah atas jasa perjuangan dan pengorbanan dari bapaknya yang mengurus dan menghadirkan Provinsi Papua Barat Daya,” kata Yanto. 

Baca juga: Nama-nama Calon Anggota DPRP Papua Barat Daya 2024-2029 Jalur Pengangkatan Lulus Verifikasi Dokumen

Ia menilai, proses seleksi calon anggota DPRP Papua Barat Daya jalur pengangkatan minim transparansi padahal ini adalah dasar keadilan dalam proses seleksi pejabat publik.

Menurutnya, pansel tidak memberikan penjelasan yang jelas mengenai kriteria seleksi, mekanisme penilaian, maupun alasan di balik ketidaklolosan calon tertentu.

"Ketidakjelasan ini membuka ruang bagi asumsi negatif, seperti adanya keberpihakan, pretensi atau sentimen pribadi terhadap calon tertentu,” ujarnya.

Baca juga: APBD Induk 2025 Papua Barat Daya Disahkan DPRP, Segini Besar Anggarannya

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved