Sumber Daya Manusia Papua Barat Daya

Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Generasi Muda di Papua Barat Daya

Ia mengungkapkan, bahwa kebiasaan ini bisa diajarkan pada anak usia dini, sebagai contoh pentingnya kebersihan.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
Ngo Flora Fauna Papua Barat Daya, Indigeneous Community EMP and Spatial Planning Coordinator, Kristian Maurits Kafiar. 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Koordinator Program Masyarakat Adat, EMP, dan Perencanaan Tata Ruang dari NGO Flora Fauna Papua Barat Daya, Kristian Maurits Kafiar mendukung penuh program pendidikan lingkungan hidup.

Ia berpendapat bahwa pemahaman terhadap lingkungan sangat penting membantu masyarakat, baik dalam keputusan sehari-hari, bisnis, maupun pemerintahan.

Baca juga: Penebangan Kayu Besi di Papua Barat Daya Masih Masif, Ini Dampaknya Terhadap Alam dan Satwa

Menurut Maurits, pemahaman lingkungan dapat memungkinkan seseorang lebih mengenali kondisi sekitar, mengidentifikasi masalah, dan mengambil tindakan pencegahan tepat.

Lahir pada 1983 di pedalaman Wamena, Provinsi Papua, Maurits menambahkan, bahwa setiap spesies mamalia di Papua Barat Daya memiliki potensi memperkaya ilmu pengetahuan, yang bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan.

Ia mencontohkan beragam spesies, seperti Cenderawasih Papua, Kanguru Papua, Burung Paru Bengkok, serta berbagai jenis flora yang ada di daerah tersebut.

Maurits berharap isu-isu tersebut dapat dimasukkan dalam kurikulum merdeka belajar maupun sebagai muatan lokal (mulok) di tiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

“Hal ini bertujuan agar siswa dan mahasiswa dapat mempelajari perilaku spesies satwa dan tumbuhan unik serta endemik yang ada di hutan Papua Barat Daya,” katanya.

Baca juga: Polda Papua Barat Daya Prioritaskan Rekrutmen Anak Asli Papua

Sebagai contoh, Maurits menceritakan kebiasaan Cenderawasih yang membersihkan kayu-kayu di Raja Ampat dan Sorong pada pagi hari, sebelum ayam berkokok.

Ia mengungkapkan, bahwa kebiasaan ini bisa diajarkan pada anak usia dini, sebagai contoh pentingnya kebersihan.

"Dengan contoh positif seperti ini, kita dapat menyadarkan setiap orang untuk menjaga kebersihan. Ini adalah bagian dari menanamkan rasa tanggung jawab, kesadaran diri, dan kepekaan terhadap lingkungan serta makhluk hidup," pungkasnya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved