Papua Barat Daya

KONI Papua Barat Daya Dukung Peningkatan Kualitas Wasit dan Pelatih Karate di Wilayah Timur

Ketua KONI Papua Barat Daya, Abu Bakar Gusti dalam sambutannya, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. 

Penulis: Angela Cindy | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
PELATIHAN WASIT - Penataran Wasit Juri Daerah, Ujian Sertifikasi Pelatih, dan Ujian Zona V INKAI Wilayah Timur berlangsung di Markas Yonmarhanlan XIV, Sorong, menjadi saksi berlangsungnya, pada Selasa (4/2/2025). (TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY) 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penataran Wasit Juri Daerah, Ujian Sertifikasi Pelatih, dan Ujian Zona V INKAI Wilayah Timur berlangsung di Markas Yonmarhanlan XIV, Sorong, menjadi saksi berlangsungnya, pada Selasa (4/2/2025). 

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas wasit, juri, dan pelatih karate di kawasan timur Indonesia.

Baca juga: Listrik Hadir di SP Klawosom Papua Barat Daya, Anak-anak Bisa Belajar Nyaman di Malam Hari

Sebanyak 30 peserta dari berbagai daerah hadir dengan antusias mengikuti program ini. 

Mereka mendapatkan pembekalan mendalam terkait aturan terbaru dan teknik perwasitan serta kepelatihan yang lebih profesional.

Baca juga: Sorong Modern City Dimulai, Ekonomi dan Pariwisata Papua Barat Daya Siap Melonjak

Ketua KONI Papua Barat Daya, Abu Bakar Gusti dalam sambutannya, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. 

Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) olahraga, terutama dalam bidang perwasitan dan kepelatihan karate sangat penting.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Hari Ini: Didominasi Berawan dan Hujan Ringan

Penataran seperti ini krusial untuk meningkatkan pemahaman aturan dan kualitas SDM olahraga

“Dengan pemahaman yang baik, kita bisa mencetak atlet berprestasi yang siap bersaing di level nasional maupun internasional,” ujar Abu Bakar Gusti.

Wakil Ketua Dewan Wasit Pusat, Doni Praikola menekankan, perlunya pemahaman mendalam terhadap aturan baru dalam karate. 

Ia membagikan informasi terbaru yang diperolehnya dari Kejuaraan Premier League di Prancis.

“Saya ingin aturan ini dipahami minimal oleh 90 persen peserta. Oleh karena itu, saya menekankan agar mereka aktif bertanya dan mencatat, karena jika hanya mendengar, informasi bisa cepat terlupakan,” ujarnya.

Baca juga: Dukung Pelayanan Kependudukan, Disdukcapil Papua Barat Daya Berikan Bantuan ke 6 Wilayah

Doni juga menjelaskan, beberapa perubahan penting dalam peraturan pertandingan, seperti sistem penalti yang kini memiliki lima tingkatan hukuman, berbeda dari sebelumnya yang hanya tiga. 

Selain itu, dalam teknik clinch, atlet diwajibkan segera menyerang setelah aba-aba diberikan, jika tidak, mereka akan dikenai penalti.

Ia juga mengungkapkan bahwa pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) mendatang, rencananya akan diterapkan joystick scoring system, yang memungkinkan wasit memberikan poin secara real-time hanya dengan menekan tombol. 

Namun, sistem ini masih menghadapi kendala biaya, dengan harga sekitar Rp8 juta per perangkat. 

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved