Kuliner Sorong

Perempuan Kei Rintis Usaha Penganan Khas Arab Asida di Kota Sorong, 3 Bulan Jaring Banyak Pelanggan

Selama lebih dari tiga bulan berjualan asida, penganan khas Arab, usaha Safia mulai menampakkan hasil yang menjanjikan.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
LAYANI PEMBELI - Safia Leisubun (38) melayani pembeli di lapak miliknya, Jalan Kelinci, Melati Raya, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (22/2/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONGĀ - Safia Leisubun (38), perempuan asal Desa Wain, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku mencoba peruntungan mencari rezeki di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Selama lebih dari tiga bulan berjualan asida, penganan khas Arab, usaha Safia mulai menampakkan hasil yang menjanjikan.

Baca juga: Mooi Park! Destinasi Wisata Pantai, Kuliner hingga Penginapan Buka 24 Jam di Kota Sorong

Bermodal lapak mini di tepi Jalan Kelinci, Melati Raya, Kota Sorong, langganannya sudah menyebar dari Rufei hingga ke Aimas, Kabupaten Sorong

"Saya di Sorong sudah belasan tahun. Alhamdulillah saat ini buka usaha jualan asida sudah sekitar tiga bulanan," ujar Safia kepada TribunSorong.com, Sabtu (22/2/2025).

Ia menjelaskan, asida meski makanan khas Timur Tengah namun sudah menyatu dengan lidah masyarakat Maluku secara umum, khususnya Maluku Tenggara serta Kota Tual.

Safia menuturkan, cita rasa asida buatannya ini biasanya lembut dan wanginya dicampur kayu manis.

Baca juga: Profil Yunita Ulim Perempuan Moi Pemilik Usaha Panganan Lokal Berkualitas Ekspor

Lebih spesialnya lagi adonannya dicampur dengan gula merah yang dikirim secara langsung dari Tual.

Menurut Safia, modal dasar produksi asida berkisar Rp400 ribu per hari serta memperoleh keuntungan Rp700 ribu hingga Rp800 ribu.

Baca juga: Kisah Mantan Napi di Sorong Bangkit dari Keterpurukan, Tekuni Usaha Minuman Beromzet Jutaan

Ia berencana memperluas jualan asida di Kota Sorong saat bulan puasa Ramadan 1446 Hijriah yang tinggal beberapa hari lagi.

"Aside ini bisanya juga menjadi menu takjil berbuka puasa bagi orang Kei. Saya ingin cita rasa asida buatan orang kampung tetap tersaji meskipun sekarang kami di rantau," Mama Safia. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved