UMKM Corner
Kisah Mantan Napi di Sorong Bangkit dari Keterpurukan, Tekuni Usaha Minuman Beromzet Jutaan
Bofan mengisahkan perjalanan hidupnya yang berliku, terlebih saat terjerat kasus yang mengantarkannya ke balik jeruji besi.
Penulis: Ismail Saleh | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Bisnis minuman kekinian menjadi peluang usaha di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Satu dari sejumlah wirausaha muda yang menekuninya adalah Ahmad Bofan (27), warga Kota Sorong.
Bofan bahkan berhasil bangkit dari masa lalunya sebagai mantan narapidana (napi) setelah sekitar lima tahun membuka usaha minuman segar yang diberi nama “Slow Drink”.
Baca juga: Kisah Takdir Rasyid, Pemuda Kota Sorong yang Sukses Bangun Usaha Kuliner "Tripel Z"
Ia kini memiliki dua outlet, yakni di KM 10 dekat lampu merah dan KM.9 depan PLTD Klasaman, Kota Sorong.
Bofan mengisahkan perjalanan hidupnya yang berliku, bahkan bangkit dari keterpurukan akibat terjerat kasus yang mengantarkannya ke balik jeruji besi.
Pada 2017, ia di tangkap karena keterlibatannya sebagai simpatisan organisasi terlarang Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
Baca juga: 3 Entrepreneur Muda Sorong Kolaborasi Bangun Usaha Printing, Usung Misi Bantu UMKM
Bofan terseret dalam lingkaran radikalisme yang membuatnya ikut menyebar video singkat mengenai dukungan terhadap gerakan ISIS pada saat itu.
Ia kemudian ditangkap aparat kepolisian lalu divonis kurungan satu tahun penjara, namum ia hanya menjalani hukuman selama delapan bulan di Lapas Kelas IIB Sorong.
Selama masa tahanan, Bofan mengaku mendapatkan banyak pelajaran hidup yang mana perbuatannya kala itu merupakan kesalahan.
Kini setelah bebas, Bofan memutuskan menikah serta memulai hidup baru bersama istri.
Dorongan dari keluarga dan pasangan hidupnya membuatnya bertekad untuk meninggalkan masa lalunya.
Bermodal keberanian dan dukungan penuh dari istri, Bofan memulai bisnis minuman sederhana meskipun saat itu persaingan cukup ketat, tetapi berusaha menjaga kualitas produk agar bisa bertahan di pasar.
“Kualitas harus dijaga. Itu kunci utama saya bisa tetap konsisten hingga sekarang,” kata Bofan kepada TribunSorong.com.
Baca juga: Pemkot Sorong Suntik Modal Usaha Rp3 Juta untuk 44 Pelaku Usaha Golongan Ekonomi Lemah
Menurutnya, dua outlet “Slow Drink” bisa meraup omzet hingga Rp3 juta per hari saat cuaca baik, namun saat hujan di kisaran Rp1,8 juta hingga Rp2 juta.
ODGJ Berkeliaran di Kota Sorong, Aktivis dan Warga Minta Pemerintah Daerah Tak Tutup Mata |
![]() |
---|
Kasus Malaria di Kota Sorong Meningkat pada 2024, Warga Distrik Ini Paling Banyak Terinfeksi |
![]() |
---|
Loka POM Sorong Amankan 2 Pelaku Usaha Kosmetik Ilegal, Termasuk yang Mengandung Merkuri |
![]() |
---|
DPMPTSP Kota Sorong Papua Barat Daya Sosialisasi Implementasi OSS RBA kepada Pelaku Usaha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.