Inflasi Daerah

Pemkot Sorong Ikuti Rakor Sertifikasi Halal dan Pengendalian Inflasi Daerah Dipimpin Mendagri

Dalam kegiatan ini, Wali Kota Sorong Septinus Lobat diwakili Asisten Bidang Administrasi, Perekonomian, dan Pembangunan, Setda Kota Sorong Thamrin.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Jariyanto
DOK. DISKOMINFO KOTA SORONG
RAPAT KOORDINASI - Pemerintah Kota Sorong mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Akselerasi Sertifikasi Produk Halal dilanjutkan Rakor Pengendalian Inflasi Daerah yang dimpimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melalui Zoom pada Selasa (4/3/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerintah Kota Sorong mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Akselerasi Sertifikasi Produk Halal yang dilanjutkan dengan Rakor Pengendalian Inflasi Daerah melalui Zoom pada Selasa (4/3/2024).

Dalam kegiatan ini, Wali Kota Sorong Septinus Lobat diwakili Asisten Bidang Administrasi, Perekonomian, dan Pembangunan, Setda Kota Sorong Thamrin Tajuddin.

Baca juga: Harga Pangan di Kota Sorong Fluktuatif, Pemkot Awasi Distribusi

Rakor dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian didampingi Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir.

Rapat membahas implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 tentang Jaminan Produk Halal yang mencakup empat poin.

Antara lain pengaturan lembaga pemeriksa halal, pencabutan registrasi auditor halal, mekanisme penjaminan kehalalan produk, serta tugas penyelia halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

Baca juga: 9 Program Prioritas Wali Kota Sorong Papua Barat Daya pada 100 Hari Kerja

Dijelaskan, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sertifikasi halal di Indonesia menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. 

Data menunjukkan bahwa 87,2 persen masyarakat Indonesia lebih memilih produk halal.

Oleh karena itu, percepatan sertifikasi halal dapat membuka peluang ekonomi yang lebih luas dan mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil dan menengah.

Setelah Rakor Sertifikasi Halal, agenda dilanjutkan Rakor Pengendalian Inflasi Daerah.

Berdasarkan laporan inflasi nasional per Februari 2025, menunjukkan deflasi sebesar 0,09 persen secara tahunan dan 0,48 persen secara bulanan.

Deflasi ini terutama disebabkan oleh penurunan harga komoditas seperti tarif listrik, daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan telur ayam ras.

Baca juga: Pimpin Apel Perdana, Wali Kota Sorong Septinus Lobat Beber Rencana 100 Hari Kerja

Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 2,65 persen, sementara komponen harga bergejolak turun 0,93 persen.

Komponen inti tetap mengalami inflasi sebesar 0,25 persen didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan, kopi bubuk, dan mobil.

Baca juga: Rayakan HUT ke-25, Kota Sorong Mantapkan Langkah Menuju Generasi Emas Papua

Dibandingkan Januari 2025, deflasi pada Februari tidak terlalu dalam.

Tren ini menunjukkan adanya pengaruh berbagai faktor ekonomi yang perlu terus dipantau untuk menjaga stabilitas harga di daerah. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved