Sosok Mgr Petrus Turang di Mata Uskup Manokwari-Sorong: “Tuhan Memakai Dia untuk Mengubah Saya” 

TRIBUNSORONG.COM - Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong Mgr Hilarion Datus Lega memimpin misa requiem malam kedua untuk mengenang Uskup Agung Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang, pada Minggu 6 April 2025 malam.

Baca juga: Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Tutup Usia, Berikut Profil Lengkapnya

Misa yang penuh khidmat ini berlangsung pukul 20.00 WITA di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang, dihadiri ribuan umat yang telah memadati area gereja sejak pukul 18.00 WITA. 

Seluruh kursi di dalam gereja maupun di tenda-tenda tambahan di halaman luar penuh sesak oleh umat yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang gembala.

Baca juga: Sosok Engelbertus Gabriel Kocu di Mata Uskup Manokwari-Sorong Hilarion Datus Lega

Dalam khotbahnya, Mgr Hilarion Datus Lega mengenang sosok Mgr Petrus Turang sebagai pribadi yang luar biasa dan penuh pengaruh dalam perjalanan hidupnya.

“Tuhan memakai dia untuk mengarahkan saya, bahkan mengubah saya,” ungkap Mgr Hilarion dengan suara bergetar penuh haru.

Uskup asal Nusa Tenggara Timur ini juga menuturkan bahwa peran Mgr Petrus Turang sangat besar dalam kembalinya ia ke tanah air dan dalam perjalanannya hingga dipercaya menduduki posisi penting di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

“Sekali lagi, kalau bukan karena Tuhan memakai Piet Turang, sangat mustahil bagi saya untuk berada di lingkungan KWI,” kenangnya penuh syukur.

Baca juga: Gubernur Papua Tengah dan Bupati Terpilih Mimika Siap Sukseskan Pentahbisan Uskup Timika

Misa berlangsung lebih dari satu jam dan dipimpin oleh Mgr Hilarion bersama Uskup Agung Kupang Mgr Hironimus Pakaenoni serta tujuh imam lainnya yang turut melayani di altar dan di sisi kanan kiri gereja.

Suasana misa begitu syahdu, penuh doa dan penghormatan, mencerminkan cinta dan penghargaan yang mendalam dari umat bagi Mgr Petrus Turang, sosok gembala yang telah mendedikasikan hidupnya bagi Gereja Katolik di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur. (*)