Tambrauw Terkini

Pemuda Katolik Tambrauw Desak Sekda Definitif dari Putra Daerah, Jika Tidak Kami Bergerak

Ia mendesak agar jabatan strategis tersebut segera diisi oleh putra asli Tambrauw yang dinilai telah siap secara kapasitas dan integritas.

Penulis: Angela Cindy | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
NICODEMUS MOMO - Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Tambrauw Nicodemus Momo saat diwawancarai, pada Senin (7/4/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Tambrauw Nicodemus Momo menyatakan sikap tegas menyusul wafatnya Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tambrauw. 

Baca juga: Bupati Tambrauw dan Bupati Maybrat Beri Penghormatan Terakhir Kepada Alm Engelbertus Kocu

Ia mendesak agar jabatan strategis tersebut segera diisi oleh putra asli Tambrauw yang dinilai telah siap secara kapasitas dan integritas.

“Tambrauw sudah berdiri selama 16 tahun. Selama itu pula, proses kaderisasi terus berjalan,” katanya, Senin (7/4/2025). 

Hari ini, ucap dia, anak-anak asli Tambrauw sudah memenuhi semua syarat baik dari segi pangkat, golongan, maupun pengalaman birokrasi. 

Ada yang sudah mencapai golongan 3C, 3D, bahkan 4A, 4B, hingga 4D. 

“Tidak ada alasan lagi untuk menutup mata terhadap kesiapan ini,” tegas Nicodemus.

Baca juga: BREAKING NEWS: Sekda Tambrauw Engelbertus Gabriel Kocu Tutup Usia

Ia menekankan, jabatan sekda bukan sekadar posisi administratif, melainkan simbol arah dan masa depan daerah.

Maka dari itu, semestinya jabatan ini dipegang oleh orang yang memahami nilai-nilai lokal secara mendalam.

“Cukup sudah orang luar datang dan membantu. Kami menghargai kontribusi mereka. Tapi untuk jabatan strategis seperti Sekda, Bupati, Wakil Bupati, dan Ketua DPRK, sudah waktunya dikembalikan kepada anak negeri sendiri,” ujarnya.

Nicodemus menyatakan, bahwa Pemuda Katolik bersama berbagai elemen masyarakat siap mengambil langkah konkret jika aspirasi ini diabaikan.

“Jika bukan orang asli Tambrauw yang dilantik sebagai sekda definitif, kami tidak akan tinggal diam. Aksi mogok, demonstrasi, bahkan pemblokiran kantor-kantor pemerintahan akan menjadi pilihan kami,” ancamnya.

Baca juga: Kunker ke Tambrauw, Gubernur Elisa Kambu Tekankan Pentingnya SDM Berkualitas

Ia menambahkan, desakan ini bukan sikap sepihak, melainkan hasil diskusi mendalam antara tokoh adat, tokoh pemuda, dan kelompok-kelompok strategis lainnya yang memiliki kesamaan pandang.

“Kami tidak hadir untuk memecah belah, tetapi untuk memastikan bahwa semangat pembentukan daerah otonomi baru benar-benar memberi ruang bagi masyarakat asli menjadi tuan di rumah sendiri,” ujar Nicodemus.

Baca juga: Sosok Engelbertus Gabriel Kocu di Mata Uskup Manokwari-Sorong Hilarion Datus Lega

Ia meminta pemerintah daerah dan pihak terkait untuk tidak menutup telinga terhadap suara rakyat.

“Putra daerah memahami adat, sejarah, dan karakter masyarakat Tambrauw. Mereka yang lahir dan besar di sini tahu apa yang dibutuhkan untuk membangun daerah secara adil dan berkelanjutan, sesuai dengan moto kita bersama,” pungkas dia. (tribunsorong.com/angela cindy)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved