Pemerintahan Prabowo Gibran

 PKS Ingatkan Bahaya "Matahari Kembar" di Pemerintahan Prabowo

Agung menegaskan para menteri seharusnya menunjukkan sikap profesional dan loyal hanya kepada satu pimpinan, yaitu presiden yang sedang menjabat.

Dok. Istimewa
PRABOWO DAN JOKOWI - Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) berbincang di sela rapat pleno penetapan nomor urut Capres-Cawapres Pilpres 2019 di Gedung KPU RI, Jakarta, Jumat (21/9/2018). Saat ini muncul istilah Matahari Kembar di pemerintahan. 

TRIBUNSORONG.COM - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, mengingatkan para menteri Kabinet Merah Putih di bawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tak loyalitas ganda.

Baca juga: Komitmen Wakil Bupati Sorong Sutejo Usai Dilantik Presiden Prabowo Subianto

Hal ini merespons beberapa menteri yang menyebut Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi sebagai "bos", padahal pemerintahan saat ini dipimpin oleh Prabowo.

"Dalam konteks ketatanegaraan kata "bos" ini kurang tepat," kata Agung saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (15/4/2025).

Baca juga: Presiden RI Lantik 961 Kepala Daerah di Istana Jakarta, Begini Pesan Prabowo Subianto

Agung menegaskan para menteri seharusnya menunjukkan sikap profesional dan loyal hanya kepada satu pimpinan, yaitu presiden yang sedang menjabat.

"Menimbang loyalitas para menteri hanya untuk 1 bos atau 1 presiden yakni Presiden Prabowo," ujarnya.

Dia juga menanggapi kekhawatiran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai potensi munculnya "matahari kembar" dalam pemerintahan. 

Agung menilai, sinyal politik dari PKS tersebut penting untuk menjaga soliditas dan profesionalitas kinerja kabinet.

"Sehingga wajar bila ada kekhawatiran mengemuka "Matahari Kembar" di pemerintahan," tegasnya.

Baca juga: Berlinang Air Mata, Gus Miftah Minta Maaf ke Prabowo Subianto, Ucap Terima Kasih Diangkat Derajatnya

Penyebutan "bos" untuk Jokowi mengemuka seusai beberapa menteri Prabowo bersilaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah ke kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah.

Mereka mengunjungi kediaman Jokowi saat Prabowo sedang melakukan lawatan ke luar negeri. 

Para menteri tersebut adalah mereka yang pernah menjadi menteri dalam Pemerintahan Jokowi sebelumnya.

Mereka di antaranya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Ketua Umum Partai Golkar itu menemui Jokowi di Solo pada Selasa (8/4/2025).

Baca juga: RESMI Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Mundur dari Jabatan, Sudah Sampaikan ke Prabowo Subianto

Kemudian sehari setelahnya Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) juga melakukan hal yang sama. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menemui Jokowi pada Rabu (9/4/2025) siang.

Dua hari kemudian giliran Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin temui Jokowi. Mereka datang pada Jumat (11/4/2025) siang.

Baca juga: PDI Perjuangan Sebut Presiden Prabowo Subianto Turun Kelas Karena Ini

Kedua menteri masih memanggil Jokowi sebagai "bos". 

"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” kata Trenggono berkelakar seusai bertemu Jokowi

Setelah Trenggono, gantian Budi yang bersilaturahmi dengan Jokowi dan memanggilnya sebagai bos. 

"Silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya. Jadi, saya sama Ibu mau silaturahmi mohon maaf lahir dan batin. Juga (minta) doain supaya Pak Presiden dan Ibu itu sehat, karena saya masih jadi Menteri Kesehatan kan," ujar Budi.

Menanggapi itu, Politikus PKS Mardani Ali Sera lantas mengingatkan fenomena 'matahari kembar'. 

"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani, Jumat (11/4/2025).

Mardani sebenarnya meyakini bahwa Prabowo tidak akan merasa tersinggung dengan kunjungan para menterinya ke Presiden terdahulu.

Baca juga: Donald Trump Menang Pilpres Amerika Serikat 2024, Presiden RI Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Namun, dia menekankan pentingnya jajaran kabinet untuk menjaga kewibawaan sosok pemimpin tertinggi dalam sistem pemerintahan.

“Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi," tutur Mardani.

“Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua,” ucap Mardani.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Loyalitas Menteri Prabowo Diungkit Karena Masih Anggap Jokowi Sebagai Bos

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved