Dugaan Korupsi di Kemendikbud
Nadiem Makarim Ditetapkan Tersangka, Kejagung Ungkap Peran 'Mas Menteri' di Proyek Laptop Chromebook
Kejaksaan Agung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus pengadaan laptop berbasis Chromebook.
TRIBUNSORONG.COM - Kejaksaan Agung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus pengadaan laptop berbasis Chromebook.
Paling akhir, Kejagung menetapkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sebagai tersangka pada Kamis (4/9/2025).
Berikut daftar tersangka kasus laptop Chromebook yang sudah ditetapkan Kejagung:
- Eks Mendikbud Nadiem Makarim
- Eks stafsus Nadiem, Jurist Tan
- Eks Konsultan Teknologi di lingkungan Kemendikbudristek, Ibrahim Arief.
- Direktur SMP pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Tahun 2020-2021, Mulyatsyah.
- Direktur Sekolah Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada tahun 2020-2021, Sri Wahyuningsih.
Awalnya, Kejagung telah lebih dulu menetapkan Jurist Tan, Ibrahim Arief, dan dua pejabat Kemendikbud sebagai tersangka.
Pengadaan laptop berbasis Chromebook sendiri dilakukan Kemendikbud pada 2019-2022 melalui program digitalisasi pendidikan.
Para tersangka bermufakat untuk meloloskan penyediaan laptop berbasis Chromebook untuk program digitalisasi itu.
Penunjukan sistem operasi Chrome ini dilakukan sebelum Nadiem Makarim resmi menjabat sebagai menteri.
Para tersangka juga mengarahkan tim teknis kajian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memilih vendor penyedia laptop yang menggunakan sistem operasi Chrome.
Kejagung menduga dugaan korupsi ini menyebabkan kerugian keuangan negara hingga Rp 1,98 triliun. Simak kronologi lolosnya proyek laptop Chromebook ini di Kemendikbud.
Mulai dibahas di grup WA "Mas Menteri Core Team" Sebelum Nadiem dilantik menjadi menteri, terdapat grup Whatsapp bernama "Mas Menteri Core Team".
Isinya adalah Nadiem dan orang terdekat yang kemudian menjadi staf khususnya, Jurist Tan dan Fiona Handayani.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar mengungkap adanya grup itu dalam konferensi pers penetapan tersangka Jurist Tan dan pejabat Kemendikbud.
Di dalam grup itu, Nadiem dan lainnya sudah membahas program digitalisasi pendidikan di Kemendikbud.
"Pada bulan Agustus 2019, (Jurist Tan) bersama-sama dengan NAM (Nadiem) dan Fiona membentuk grup WhatsApp bernama 'Mas Menteri Core Team' yang sudah membahas mengenai rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek," ujar Abdul Qohar, saat konferensi pers di Lobi Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Tunjuk konsultan teknologi Ibrahim Arief Pada 19 Oktober 2019, Nadiem dilantik menjadi menteri.
| Viral 15 Prompt Membuat Foto Action Figure atau Miniatur di Gemini AI, Cuma Copy Tulisan Berikut |
|
|---|
| Trump Ubah Nama Departemen Pertahanan jadi Departemen Perang di Tengah Situasi Dunia Saat Ini |
|
|---|
| Kabar Duka, Arif Budimanta Mantan Stafsus Jokowi Tutup Usia |
|
|---|
| Ramalan Zodiak Keuangan Hari Ini Sabtu 6 September 2025 : Gemini Hindari Keputusan, Virgo Bersyukur |
|
|---|
| Ramalan Zodiak Karier Hari Ini Sabtu 6 September 2025 : Taurus Adaptasi, Libra Tertekan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20250906_NADIEM-MAKARIM-TERSANGKA-KORUPSI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.