Hikmah Jumat

Wabup Sorong Sutejo Imam Salat Jumat di Masjid Al-Mutaqin Aimas, Khatib Angkat Kisah Nabi Yunus

Usai salat, ia menyempatkan diri bersilaturahmi dengan pengurus masjid dan sejumlah tokoh masyarakat.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
KHOTBAH JUMAT - Khatib menyambapikan Khotbah Jumat di Masjid Al-Mutaqin, Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (18/4/2025). Wakil Bupati Sorong Sutejo hadir di masjid ini sebagai Imam Salat Jumat. 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Wakil Bupati Sorong Sutejo menjadi imam Salat Jumat di Masjid Al-Mutaqin, Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (18/4/2025).

Usai salat, ia menyempatkan diri bersilaturahmi dengan pengurus masjid dan sejumlah tokoh masyarakat.

Baca juga: Daftar Tunggu Haji Kabupaten Sorong Capai 18 Tahun, Cuma 73 Jemaah Berangkat Per Tahun

Momen tersebut dimanfaatkan buat menyerap aspirasi warga sekaligus mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat.

Sementara itu Khatib Wardoyo dalam khotbahnya menyampaikan kisah Nabi Yunus AS.

Baca juga: Penataan Pasar di Kabupaten Sorong: Pasar Warmon dan Pasar Sore Aimas Akan Dipindah

Nabi Yunus diutus Allah SWT kepada kaum Ninawa (kini wilayah Irak), namun dakwah yang disampaikan ditolak oleh kaumnya yang tetap dalam kekafiran.

Merasa putus asa, Nabi Yunus meninggalkan kaumnya tanpa menunggu perintah Allah. 

"Hal ini menjadi kekhilafan karena seorang nabi tidak diperkenankan meninggalkan tugas kerasulannya tanpa izin dari Allah SWT," ujar Wardoyo.

Baca juga: TP PKK Kabupaten Sorong Siap Berkolaborasi Tekan Angka Stunting

Dalam pelariannya, Nabi Yunus menaiki kapal yang kemudian dihantam badai dahsyat di tengah laut.

Buat meringankan beban kapal, dilakukan undian untuk menentukan siapa yang harus dilemparkan ke laut.

Baca juga: Musrenbang Distrik Aimas Bahas Prioritas Pembangunan Kabupaten Sorong 2026

Undian itu jatuh kepada Nabi Yunus sehingga ia dilemparkan ke laut yang kemudian ditelan seekor ikan besar (dalam beberapa riwayat disebut paus).

"Di dalam perut ikan, Nabi Yunus menyadari kesalahannya. Ia pun berdoa sebagai bentuk pengakuan dosa, pujian kepada Allah, dan permohonan ampunan," ucap Wardoyo. 

"Allah mengabulkan doa Nabi Yunus dan memerintahkan ikan tersebut untuk memuntahkannya ke daratan dalam keadaan selamat," katanya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved