Wamendikti Saintek Kunjungi Sorong, Dorong Mahasiswa Kenali Platform SINTA

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Stella Christie menghadiri kegiatan Paparan Riset Unggulan Perguruan Tinggi Wilayah Papua Barat Daya di Gedung Zamroni, Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, Kabupaten Sorong, pada Selasa (29/4/2025) sore.

Baca juga: Wagub Papua Barat Daya: Kunjungan Wamendikti Saintek jadi Motivasi Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau, Kepala LLDIKTI Wilayah IX Tanah Papua Suriel Samuel Mofu, Rektor Rustamadji, serta para tamu undangan lainnya.

Wamendikti Saintek Stella Christie menyampaikan rasa bangga dan bahagianya bisa bertemu langsung dengan mahasiswa dan mahasiswi.

“Ini merupakan suatu kebanggaan bagi saya,” ujarnya.

Ia juga menyinggung kehadiran Prof. dr. Ardi Findyartini, yang akrab disapa Ibu Titin, selaku Direktur Strategi dan Sistem Pembelajaran Transformatif. 

Ibu Titin kerap berada di Papua Barat Daya dalam rangka tugas, bersama dengan tim tenaga ahli dari kementeriannya.

Baca juga: Wamendikti Saintek ke Sorong, Wagub Bangga SMA Averos Terpilih jadi Sekolah Garuda Transformasi

Salah satu fokus penyampaian Stella Christie adalah pentingnya mahasiswa mengenal Science and Technology Index (SINTA). 

Ia menanyakan langsung kepada mahasiswa mengenai pengetahuan mereka tentang platform ini.

“Agak disayangkan jika adik-adik mahasiswa masih belum banyak mengenal SINTA,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa SINTA adalah portal ilmiah daring yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Portal ini berfungsi sebagai wadah untuk mengindeks dan menyajikan data jurnal ilmiah nasional yang telah terakreditasi.

Baca juga: Lokasi Perkantoran Pemprov Papua Barat Daya Dinilai Tak Laik, Kadis LHKP: Bukan Sebarang Bangun

Tak hanya itu, SINTA juga menampilkan informasi terkait kinerja peneliti, penulis, dan institusi riset di seluruh Indonesia.

Menurut Stella Christie, dengan mengenal dan menggunakan SINTA, mahasiswa akan lebih menghargai karya-karya riset para dosen di bidangnya masing-masing.

“Melalui SINTA, mahasiswa bisa mengetahui siapa saja pakar dalam berbagai bidang di Indonesia. Misalnya, siapa yang meneliti cara menjaga kawasan Raja Ampat agar tetap menarik bagi wisatawan mancanegara. Ini penting sebagai dasar penyusunan kebijakan,” pungkasnya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)