Aksi Damai Mahasiswa UNCEN Ricuh, 4 Polisi Terluka

TRIBUNSORONG.COM - Sekitar 300 mahasiswa Universitas Cenderawasih (UNCEN) menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di depan Gapura UNCEN atas, Distrik Heram, Kota Jayapura, pada Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Isu Kenaikan UKT Rp8 Juta Dibantah Rektor UNCEN, Ini Penjelasan Lengkapnya

Aksi ini dipimpin oleh Milinut Gwijangge dan Yusak Gobay mengusung tema: "Stop Kapitalisasi dan Komersialisasi Pendidikan di UNCEN Segera Turunkan SPP."

Baca juga: Pemkab Maybrat Teken MoU dengan UNCEN untuk Lindungi dan Kembangkan Kearifan Lokal

Para mahasiswa membawa megafon, spanduk, dan pamflet berisi tuntutan utama penurunan UKT yang dianggap memberatkan, kuota 80 persen jalur penerimaan mahasiswa baru untuk Orang Asli Papua (OAP) dan penghapusan status Badan Layanan Umum (BLU) dan pemulihan status UNCEN sebagai perguruan tinggi negeri.

Aksi dimulai pukul 08.14 WIT dengan orasi Ketua Umum BEM UNCEN Yanes Hisage yang menegaskan bahwa pendidikan bukan ajang bisnis dan menolak intervensi korporasi di kampus.

Pukul 08.50 WIT, mahasiswa bernegosiasi dengan Plt. Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Chris Jan Rumsano yang menegaskan tidak ada kenaikan UKT dan mengajak dialog.

Namun, aksi terus berlanjut dan semakin besar dengan bergabungnya mahasiswa Fakultas Teknik dan FMIPA.

Baca juga: KPU Kabupaten Sorong Libatkan Guru Besar Hukum UNCEN sebagai Panelis Debat Pilkada 2024

Situasi memanas pukul 09.56 WIT saat Wakil Ketua BEM UNCEN Nando Tibul berorasi dari atas mobil Polresta Jayapura Kota memicu bentrokan.

Aparat membubarkan massa dengan water cannon dan gas air mata.

Baca juga: KPU Maybrat Verifikasi Keabsahan Ijazah Balon Kepala Daerah di Kampus UNCEN dan UNIPA, Ini Hasilnya

Akibatnya, empat anggota kepolisian terluka parah dan dilarikan ke RS Bhayangkara. (*)