Tambang vs Pariwisata di Raja Ampat

Izin Tambang Dicabut, Saatnya Raja Ampat Tata Ulang Ekonomi Berkelanjutan

Intelektual Raja Ampat Muhammad Guzali Tafalas menyatakan, pencabutan IUP harus menjadi momentum untuk menata ulang fondasi ekonomi daerah.

TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
INTELEKTUAL RAJA AMPAT - Intelektual Raja Ampat Muhammad Guzali Tafalas menyampaikan pandangannya terkait arah baru pembangunan ekonomi di daerah kepulauan yang kaya akan biodiversitas laut ini. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) terhadap empat perusahaan tambang di Raja Ampat membuka peluang bagi pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan tidak bergantung pada industri ekstraktif.

Baca juga: Pemerintah Pusat Cabut Izin Usaha Pertambangan di Raja Ampat, Mensesneg: Ini Perintah Bapak Presiden

Intelektual Raja Ampat Muhammad Guzali Tafalas menyatakan, pencabutan IUP harus menjadi momentum untuk menata ulang fondasi ekonomi daerah.

“Kita tidak bisa lagi bergantung pada tambang yang merusak lingkungan. Sudah saatnya mengembangkan potensi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya, Rabu (11/6/2025).

Menurut Guzali, sektor pariwisata adalah kekuatan utama Raja Ampat.

Keindahan laut dan budaya lokal menjadi daya tarik global.

“Pariwisata adalah emas hijau. Jika dikelola dengan baik, bisa menciptakan lapangan kerja, mendorong UMKM, dan meningkatkan pendapatan tanpa merusak alam,” katanya.

Baca juga: Wamendiktisaintek Tekankan Peran Kampus dalam Isu Lingkungan di Raja Ampat

Ia juga mendorong pengembangan sektor lain seperti perikanan, pertanian organik, dan perkebunan lokal berbasis kearifan lokal.

Guzali menekankan, pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan vokasional yang relevan dengan potensi daerah, seperti ekowisata, perikanan berkelanjutan, dan teknologi tepat guna.

Selain itu, pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas antar wilayah juga diperlukan agar distribusi barang dan jasa lebih efisien.

“Lingkungan adalah aset utama kita. Pembangunan ekonomi harus sejalan dengan perlindungan alam. Jika lingkungan rusak, masa depan kita terancam,” tegasnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved