Ormas Papua Barat Daya
Kwongke Kaban Salukh Moi Tolak Kekerasan kepada Perempuan, Bersinergi Tangani Kasus di Sorong
Ketua Umum Kwongke Kaban Salukh Moi Papua Barat Daya Barbalina Osok menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Tanah Moi.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Ketua Umum Kwongke Kaban Salukh Moi Papua Barat Daya Barbalina Osok menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Tanah Moi wilayah Kabupaten dan Kota Sorong.
“Kami sebagai perempuan Moi, perempuan Papua yang adalah tuan rumah di tanah ini, dengan tegas menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Ini bukan hanya isu perempuan, tetapi kemanusiaan,” ujar Barbalina, Kamis (10/7/2025).
Baca juga: Unik! Pelantikan Pengurus Kwongke Kaban Salukh Moi Papua Barat Daya Kenakan Busana Adat Lengkap
Barbalina mengungkapkan, pihaknya sering menerima telepon dan permintaan keterangan terkait sikap perempuan Moi atas kasus kekerasan di Sorong dan sekitarnya.
“Kami sudah berkali-kali menyampaikan bahwa kami menolak kekerasan, dan kami akan melakukan koordinasi ke depan dengan pemerintah maupun kepolisian terkait kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa Kwongke Kaban Salukh Moi akan mengambil peran aktif untuk menyuarakan perlindungan terhadap perempuan di Papua Barat Daya dan mendorong terwujudnya keadilan bagi korban kekerasan.
Sebagai organisasi perempuan Moi yang berakar di Tanah Moi, Barbalina menegaskan cita-cita untuk memperkuat Kwongke Kabang Salukh Moi di Provinsi Papua Barat Daya.
“Kami ingin maju lebih besar di sini dan menjadi penggerak organisasi-organisasi perempuan Papua lainnya untuk maju bersama,” katanya.
Baca juga: Warga Papua Barat Daya Jangan Salah Pilih Pindar vs Pinjol, Simak Penjelasan AFPI dan OJK
Melalui kemitraan dengan pemerintah dan organisasi perempuan lainnya, Barbalina berharap Kwongke Kabang Salukh Moi dapat menjadi wadah perempuan Papua untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
Menanggapi pertanyaan terkait kemungkinan perempuan Moi memimpin kembali sebagai kepala daerah seperti yang terjadi di Sorong Selatan, Barbalina merespons dengan bijak.
“Target menjadi kepala daerah itu terlalu jauh untuk dibicarakan sekarang. Itu kembali pada kehendak Tuhan. Yang penting sekarang, kita berpikir apa yang bisa kita lakukan untuk daerah ini,” pungkas Barbalina. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.