Hikmah Jumat
Hikmah Jumat: Kemerdekaan dari Hawa Nafsu, Musuh Paling Halus Menjerumuskan Manusia
Terdapat empat hal prinsip dalam kemerdekaan bagi setiap manusia terkhusus di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (15/8/2025).
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
Ketiga, wasiat agar umat manusia merdeka dari ketergantungan hawa nafsu.
"Saya sadari di antara perintah agung dalam Islam adalah ajakan untuk terbebas dari ketergantungan pada hawa nafsu," katanya.
Baca juga: Hikmah Jumat: Ustad Ali Ajak Umat Islam Sorong Perbanyak Amal Sholeh di Bulan Dzulhijjah
Ia menuturkan, hawa nafsu adalah musuh yang paling halus, licik dan berbahaya di diri setiap makhluk ciptaan Allah SWT (manusia).
Hawa nafsu tidak datang dengan senjata, namun hanya lewat bisikan, serta tidak dari luar melainkan menyusup dari dalam diri.
"Hawa nafsu selalu menjerumuskan kita ke dalam berbagai dosa, mengaburkan pikiran dan mematikan nurani serta akal," ucapnya.
Oleh karena itu, satu persoalan yang harus dijaga adalah seorang manusia harus lebih dulu merdeka dari hawa nafsu dalam dirinya.
Maka, kemerdekaan dari hawa nafsu adalah kemerdekaan yang paling mendasar. la adalah syarat untuk menjadi hamba Allah yang sejati. la adalah pintu menuju kejernihan hati, keteguhan akal, dan kekuatan moral.
Baca juga: Hikmah Jumat 23 Mei 2025, Perbanyak Amal Saleh di 10 Hari Pertama Zulhijah
Keempat, wasiat agar merdeka dari juga harus dimulai dari sesama umat Islam harus hindari diri dengan perpecahan dan perselisihan.
"Kita harus mempersatukan kekuatan umat, jangan bercerai berai gegara kepentingan satu dengan lainnya tidak sesuai," jelasnya.
Allah SWT berfirman dalam Qur'an Surat Ali Imran: ayat 103:
"Dan berpegang teguh lah kamu semuanya pada tali (Allah), dan janganlah kamu bercerai-berai."
Oleh karena itu, dirinya menyadari merdeka yang sejati adalah umat Islam harus bersatu dan jangan bercerai berai gegara kepentingan.
Dalam khutbah Jumat (15 Agustus 2025) di Masjid Bairohim, Aimas, Ustaz Agus Susanto mengajak umat Islam untuk meningkatkan iman dan takwa.
Ia menekankan bahwa iman dan takwa bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tercermin dalam sikap sehari-hari, seperti jujur, adil, dan memegang amanah.
Baca juga: Pimpin Upacara HUT 64 Pramuka di Kabupaten Sorong, Malagam Minta Maaf dan Pamit
Menurutnya, esensi kemerdekaan sejati adalah bebas dari penjajahan fisik, serta dari penindasan, korupsi, dan ketidakadilan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.