Banjir Kota Sorong
Rapat Rencana Induk Kanal, Konsultan Ungkap 3 Biang Keroknya Banjir Kota Sorong
Banjir yang sering melanda Kota Sorong mendorong pemerintah setempat untuk mengambil langkah strategis.
Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Banjir yang sering melanda Kota Sorong mendorong pemerintah setempat untuk mengambil langkah strategis.
Sebagai upaya penanggulangan, Pemkot Sorong mulai menyusun Rencana Induk Kanal, Sungai, Pantai, dan Saluran Drainase.
Baca juga: Wali Kota Sorong Lantik Sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Ini Daftarnya
Dokumen penting ini akan menjadi acuan utama bagi seluruh perangkat daerah dalam melaksanakan program pembangunan.
Menurut laporan pendahuluan yang dipaparkan oleh pihak konsultan, ada tiga faktor dominan menyebabkan banjir besar pada tahun 2023 dan 2025.
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Khatib Jumat di Masjid Raodah Kota Sorong, Ulas Azab dan Istidraj
1. Aktivitas Galian C
Terdapat 10 lokasi galian C, termasuk di belakang SMP Negeri 6, Kolam Buaya, dan Kampung Bugis.
Aktivitas ini merusak kawasan tangkapan air, khususnya di hulu Sungai Klasaman.
Akibatnya, air hujan tidak terserap optimal dan langsung meluap ke dataran rendah.
2. Penyempitan Alur Sungai dan Drainase
Penyempitan terjadi di beberapa titik, terutama di sekitar jembatan Perumnas, menghambat aliran air dari hulu.
Baca juga: Kisah Warga Permukiman Bantaran Kali Kud Kota Sorong Akrab dengan Banjir, Minta Tanggul Diperbaiki
Kondisi ini menyebabkan air meluap ke permukiman.
Selain itu, drainase di beberapa ruas jalan, seperti Jalan Melati Raya dan Kilo 9, tidak berfungsi secara optimal.
2. Alih Fungsi Lahan
Banyak kawasan seharusnya menjadi daerah resapan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) justru beralih fungsi.
Perubahan ini memperparah kerentanan Kota Sorong terhadap bencana banjir.
Baca juga: Kisah Warga Permukiman Bantaran Kali Kud Kota Sorong Akrab dengan Banjir, Minta Tanggul Diperbaiki
Plt Sekda Kota Sorong Ruddy Laku mengatakan, rencana induk ini harus menjadi dokumen hidup yang dijadikan patokan.
Ia menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Baca juga: Puncak Musim Hujan di Kota Sorong, Berikut Data Prakiraan Cuaca BMKG 3 Hari ke Depan
Ruddy menegaskan bahwa hampir semua drainase dan sungai di Kota Sorong dipenuhi sampah plastic, menyumbat aliran air.
"Kalau masyarakat masih buang sampah sembarangan lalu terjadi banjir, jangan hanya menyalahkan pemerintah,” katanya.
“Itu tidak adil. Pemerintah sudah berusaha mencari solusi, tapi dibutuhkan kedisiplinan dari masyarakat untuk menjaga kebersihan," ujar Ruddy. (tribunsorong.com/ismail saleh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.