Ia mengingatkan agar tidak lagi terjadi hal-hal negatif seperti dua kejadian sebelumnya.
“Kalau sudara-saudara kita yang ada di gunung ingin kembali, saya akan jadi jaminan,” tutur Danrem.
Ia menjelaskan, pada 9 April mendatang, akan ada dua satuan setingkat kompi (SSK) yang menjaga Posramil dan warga sebagai komitmen TNI dalam memberikan rasa aman.
Diharapkan pada akhir Maret ini semua warga sudah kembali ke kampung.
Baca juga: Belum Teraliri Listrik, Warga Distrik Aitinyo Tengah Ngadu ke Pj Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu
Jika ada warga masih di gunung-gunung, desa sekitar hingga Sorong agar segera kembali, kecuali ada warga yang sedang menitipkan anak ke sekolah dapat dimaklumi.
“Jangan takut dengan TNI karena tujuannya ialah mengembalikan seperti semula kondisi Kabupaten Maybrat,” ucap Danrem Juniras.
Setelah mengunjungi Disktrik Aifat Selatan, rombongan menuju ke Distrik Aifat Timur di Kampung Tasimarah kurang lebih satu jam perjalanan darat dari Kampung Kisor.
Akses jalan ke Kampung Tasimarah cukup memacu adrenalin.
Rombongan Forkompimda kembali berdialog bersama warga eksodus dan kepala kampung.
Misinya tetap sama, memastikan semua warga eksodus dapat kembali ke kampung dengan jaminan keamanan dan bahan pokok serta perbaikan bangunan rumah.
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Distrik Aifat Raya Maybrat, Papua Barat Daya Akan Dipercepat
Kordinator Pemulangan Warga Eksodus Distrik Aifat Timur Zakeus Momao menyampaikan terus bekerja memulangkan warga eksodus.
Upaya yang dilakukan antara lain menyiapkan makanan sampai perbaikan rumah.
Ia pun meminta perhatian pemerintah pusat, khususnya Provinsi Papua Barat Daya karena kalau cuma Pemerintah Kabupaten Maybrat saja tidak cukup.
“Gubernur Papua Barat Daya harus turun tangan dan membantu pemda menyelesaikan konflik sosial di Maybrat,” kata Momao yang juga Kadis Perkim Maybrat ini.
Mendfred Mate Anggota Tim Pemulangan Warga Eksodus Distrik Aifat Timur meminta Pj Gubernur Papua Barat Daya agar membantu proses pemulangan warga serta kebutuhan lainnya.