Rumah-rumah di kampung ini saling terhubung dengan jembatan yang terbuat dari kayu.
Dikutip dari Jaringan Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Kampung Tobati memiliki sejumlah obyek wisata yang bisa dikunjungi.
Satu di antaranya adalah Hutan Perempuan.
Seperti namanya, hanya perempuan yang boleh berada di hutan bakau atau mangrove yang satu ini.
Para lelaki dilarang masuk dan akan mendapat sanksi jika melanggar.
Ekowisata mangrove di kampung ini merupakan destinasi unggulan yang sayang untuk dilewatkan ketika berada di sini.
Wisatawan juga bisa berwisata dengan menyewa perahu menyusuri teluk.
Pengunjung akan bisa melihat bangkai kapal perang dunia II di perairan dekat kampung ini.
Ada pula situs prasejarah Gunung Srobu yang memiliki sejumlah peninggalan megalitik seperti fragmen gerabah, cangkang kerang, menhir, hingga punden berundak.
Pengunjung juga bisa mampir ke Pulau Metu Debi yang tak jauh dari Kampung Tobati.
Saat menjejakkan kaki di pulau ini, pengunjung akan disambut dengan tugu peringatan pekabaran injil di tanah Tabi Papua.
Pulau Debi memang jadi sksi bagaimana para misionaris Kristen menyebarkan ajaran kasih Yesus di wilayah Jayapura dan sekitarnya.
Pesona lain yang dimiliki pulau ini adalah adanya lapangan pasir yang biasa disebut Lapangan Timbul Tenggelam yang akan hilang terendam air laut saat air pasang dan kembali terlihat saat air surut.
Jika berwisata ke Kampung Tobati, jangan lupa berinteraksi dengan warga lokal dan membeli kerajinan lokal khas kampung ini untuk oleh-oleh.
Tak perlu khawatir jika ingin berwisata di Kampung Tobati karena ada homestay yang bisa disewa wisatawan dengan harga bervariasi.
(Tribun-Papua.com)