Berita Populer

Fakta Mengejutkan Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI: Dada Ditusuk Kakak Tingkat, Mayat Dibungkus Plastik

Editor: Rahman Hakim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AAB (23), tersangka pembunuh MNZ (19) mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia dan kemudian mayatnya dibungkus plastik dan disembunyikan di kolong kasur kamar di rumah kos di Kukusan, Kota Depok.

Fakta Mengejutkan Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI: Dada Ditusuk Kakak Tingkat, Mayat Dibungkus Plastik

TRIBUNSORONG.COM - Berikut ini adalah fakta mengejutkan dari kasus pembunuhan mahasiswa UI oleh kaka tingkatnya sendiri.

Media sosial dikejutkan dengan kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang menghebohkan masyarakat.

Sosok mahasiswa Universita Indonesia (UI ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Bejo, Depok, Jawa Barat, pada Jumat (4/8/2023).

Mahasiswa UI yang ditemukan dalam kondisi meninggal ini diketahui berinisial MNZ (19).

Berikut adalah fakta-faktanya:

1. Korban Ditusuk Berulang Kali di Dada

Dikutip dari Kompas.com, Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ditemukan adanya beberapa luka tusuk di dada korban.

"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan)," katanya.

Sementara jasad korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk kepentingan autopsi.

Fadil, tetangga kos mahasiswa UI korban pembunuhan di Kukusan, Beji, Kota Depok, saat ditemui wartawan, Jumat (4/8/2023) (TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama)

2. Mayat Ditemukan dalam Bungkusan Plastik

Saat ditemukan, Nirwan menyebut kondisi kamar kos tersebut tampak berantakan.

Namun, dirinya menduga kamar kos sempat dibersihkan.

"Mayat terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur. Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat seperti sempat dibersihkan," ujarnya dikutip dari Tribun Jakarta.

Pasca penemuan jasad korban, Nirwan mengungkapkan pihaknya langsung melakukan penyelidikan.

Tak butuh waktu lama, pelaku pun berhasil diamankan.

"Dari situ kami mencari keterangan saksi. Jurang dari tiga jam, Alhamdulillah pelaku berhasil kami bekuk," tuturnya.

Dalam penangkapan tersebut, Nirwan mengungkapkan pihaknya turut menyita barang bukti berupa pisau lipat yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

"Alat yang digunakan untuk menghabisi pelaku sudah kita amankan, pisau lipat lumayan bagus lah pisaunya," ujarnya.

3. Ada Rasa Iri dari Pelaku ke Korban

Terkuak pula motif AAB tega membunuh MNZ.

Dikutip dari Kompas.com, Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengungkapkan alasan AAB tega membunuh MNZ lantaran terlilit tagihan kos dan pinjaman online (pinjol).

Selain itu, AAB juga disebut iri dengan korban lantaran lebih kaya ketimbang dirinya.

"Pelaku (AAB) iri dengan kesuksesan korban (MNZ) dan terlilit bayar kosan serta pinjol," ujarnya.

Dengan motif ini, Nirwan mengungkapkan AAB menghabisi MNZ pada Rabu (2/8/2023) di kamar kos korban.

Lokasi pembunuhan mahasiswa UI di Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok pada Rabu (2/8/2023). (TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama)

4. Barang Korban Dibawa Kabur

Usai melakukan pembunuhan, AAB juga mengambil barang milik korban seperti laptop Macbook hingga dompet.

"Di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan, ada barang-barang (milik MNZ), yang diambil pelaku berupa MacBook, dompet, HP iPhone," ujarnya.

Namun, Nirwan tidak menjelaskan apakah barang korban sudah dijual oleh pelaku.

Sebelumnya, MNZ ditemukan tewas di kamar kosnya pada Jumat pagi sekira pukul 10.00 WIB.

Adapun jasad korban ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik berwarna hitam dan berada di kolong kasur.

5. Kronologi Penemuan

Masih dikutip dari Tribun Jakarta, Nirwan mengungkapkan penemuan jasad MNZ berawal dari rekan korban yang tidak bisa menghubungi yang bersangkutan.

Dirinya mengatakan, korban memiliki tugas untuk membimbing mahasiswa baru UI.

Alhasil, sambung Nirwan, keluarga korban pun mendatangi kamar kos untuk mengetahui keadaan MNZ.

"Karena memang korban habis pulang (balik) dari kampung, mahasiswa UI dia. Dia dapat tugas untuk membimbing mahasiswa baru," kata Nirwan.

"Mungkin (korban) tidak bisa dihubungi akhirnya ada keluarganya di sini mendatangi kosannya," timpalnya lagi.

Sesampainya di kos korban, keluarga pun menyebut, kondisi pintu dalam keadaan terkunci sehingga harus dipaksa untuk didobrak.

"Digedor enggak bisa, pintu dikunci. Penjaga kosan membuka, akhirnya ditemukan (dalam keadaan tak bernyawa terbungkus plastik)," papar Nirwan.

(TribunSorong)