Sumber Daya Manusia Maybrat

Pacu Prestasi Anak-anak Maybrat, Pj Bupati Minta Program RMP Diimplementasikan di Sekolah-sekolah

Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu menyampaikan arahan pada penutupan program Revolusi Metodologi Pembelajaran (RMP) Berbasis IT di kantor dinas pendidikan (Disdik), Kumurkek, Papua Barat Daya, Rabu (16/8/2023).

TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Penjabat (Pj) Bupati Bernhard E Rondonuwu menutup program Revolusi Metodologi Pembelajaran (RMP) Berbasis IT yang sebelumnya digelar selama dua hari.

Acara berlangsung di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Maybrat, Kumurkek, Papua Barat Daya, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Maybrat Dapat Jatah 185 Guru PPPK, Siap-siap Tes di UPT BKN Sorong

Bernhard E Ronodonuwu dalam arahannya mengapresiasi Kadisdik Kornelius Kambu yang mengeksekusi ide program RMP .

"Kalau kita lihat sejarah Revolusi Industri itu dari Eropa menjalar ke penjuru dunia. Dari revolusi itu, sekarang merungubah berbagai hal secara cepat," ujarnya.

"Begitu juga dalam metodologi pembelajaran, karena yang namanya IT (teknologi informasi) ini memudahkan kita dalam melakukan pembelajaran maupun pekerjaan." 

Pj Bupati Bernhard E Rondonuwu menyerahkan modul program Revolusi Metodologi Pembelajaran (RMP) Berbasis IT di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Maybrat, Kumurkek, Papua Barat Daya, Rabu (16/8/2023).

Melalui program RMP Berbasi IT inilah, tugas pemerintah daerah menghadirkan metodologi pembelajaran secara cepat pada era virtual di mana anak-anak lebih mengenal teknologi.

Generasi sekarang akrab dengan gadget karena menyesuaikan perkembangan teknologi, sehingga kalau metode pembelajaran juga tidak mengikuti atau tetap menggunakan cara tradisional yang sifatnya rutin maka tidak akan ada perubahan.

"Anak-anak sekarang lebih dulu tahu soal gadget. Tugas kita sekarang bagaimana supaya tetap menjadi pembimbing memberikan transformasi kepada anak-anak kita, satu di antaranya melalui metodologi ini (RMP, red)," kata Bernhard E Rondonuwu.

Program ini, lanjutnya, mempercepat proses belajar mengajar, sehingga harapannnya semua sekolah di Maybrat bisa menerapkannya supaya para siswa mampu bersaing dengan daerah lain.

Sama seperti program matematika metode Gasing yang sudah dilakukan di 15 sekolah.

Baca juga: Atasi Ketimpangan Formasi Guru PPPK di Maybrat, Dinas Pendidikan Maybrat Wacanakan Rotasi Guru

Siswa bisa betah belajar 4-5 jam karena mereka pada dasarnya suka cara-acara yang asyik dan menyenangkan.

"Saya sudah tahu sekolah mana yang kepala sekolahnya bagus pemimpin, kala kepala sekolahnya disiplin, pasti anak buahnya juga," kata Bernhard E Rondonuwu. (*/tribunsorong.com)