Meskipun demkian dalam beberapa hari ada saja satu dua tamu yang datang berkunjung.
Dia menceritakan bahwa gua Jepang ini memang sudah ada sejak lama, namun dulu belum ada yang mengurus dan membukanya untuk umum.
Dia menuturkan gua ini mulai terurus atas inisiatif dari pemuda gereja setempat.
“Sebenar ini sudah lama guanya ada, tetapi belum dibuka (untuk umum), masih tertutup dulu. Dari pemuda gereja inisiatif mengembangkan jadi tempat ini,” ucapnya.
Erwin berharap semoga destinasi wisata gua Jepang ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
Gua Jepang Pulau Doom ukurannya tidak terlalu besar.
Jika dilihat bentuknya seperti huruf U terbalik.
Di muka gua jalan masuk ke dalam cukup sempit, hanya muat dimasuki oleh satu orang dewasa.
Jadi, Anda harus merunduk untuk memasuki gua.
Di dalam gua tampak sudah ada beberapa lampu, bohlam kuning, guna menerangi gua.
Di dalam gua terasa cukup pengap, karena memang sirkulasi udara yang kurang.
Meskipun demikian, rasanya cukup menyenangkan mengunjungi gua peninggalan Jepang tersebut.
Lebar gua kurang lebih satu meter, sedangkan tinggi gua berkisar 150 cm. (tribunsorong.com/ilma de sabrini)