Inovasi selanjutnya mengolah sampah organik menjadi program Integrasi Ikan, Magot dan Ternak bersama Masyarakat Sadar Lingkungan (Si Imut My Darling).
Mengurai sampah organik dengan metode Black Soldier Flay (BSF) hasilnya menjadi larva serta pupuk bekas maggot hasil uraian sampah.
Kemudian, jelasnya inovasi membeli mesin fast pyrolysis.
Mesin itu bisa mengolah sampah anorganik terutama plastik dan sterofoam yang diolah menjadi bahan bakar alternatif.
"Inovasi ini kemudian bahan bakar alternatif ini kami pakai menjadi bahan bakar di mobil bank sampah kami," katanya.
Ia bilang, capaian program Si Imut My Darling bekerja sama dengan multi pihak mengolah limbah perusahaan dan instansi pendidikan di Kecamatan Ngasem.
Uang Rp 60 juta dari hasil olahan sampah anorganik dan organik dan 350 KK mampu mengolah dan menabung sampah bayar pajak.
Pembentukan kelompok usaha bidang pertanian, perikanan dan peternakan serta mengurangi pencemaran.
"Kami mampu mengolah 17 ton sampah dan berhasil mengurangi pembuangan sampah di TPA," ucapnya.
Pada 2019 Pertamina EP Cepu terlibat mendampingi inovasi tersebut dan rutin memberikan pendampingan.
Inovasi ini kini menciptakan lapangan kerja baru untuk 11 pemuda dan ibu rumah tangga sebagai tenaga pengelola bank sampah.
"Terima kasih banyak juga kepada Pertamina EP Cepu yang sudah membantu melakukan pendampingan, mari kita sama-sama terus menjaga dan mengurangi sampah," pungkasnya. (Tribunsorong.com/Petrus Bolly Lamak)