TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan, Hengki Gogoba, optimis program sekolah sepanjang hari akan mengurangi tingkat putus sekolah anak asli Papua di Sorong Selatan yang berjumlah 7.000 orang.
Ia mengatakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Papua (UNIPA) beberapa waktu lalu akan menjadi rujukan pola pendidikan di Sorong Selatan.
Baca juga: Pemuda dan Masyarakat Adat di Sorong Selatan Desak Panitia MHA Serius Bekerja
Hal itu diungkapkan Hengki Gogoba usai dikonfirmasi TribunSorong.com, Minggu (1/10/2023).
Dirinya mengatakan, tim peniliti dari UNIPA juga telah memberikan hasil penelitian ke pemerintah daerah Sorong Selatan untuk ditindaklanjuti.
Baca juga: 20 Mama Papua Ikut Pelatihan Menjahit di Distrik Saifi Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Daya
"Penerapan program sekolah sepanjang hari ini sudah berlangsung, dan sampelnya ada di Distrik Konda," katanya.
Katanya lagi, sebelum dilakukan penerapan program sekolah sepanjang hari pihaknya telah melakukan koordinasi dengan orang tua dan masyarakat setempat.
"Setelah kita lakukan tatap muka dan pertemuan dengan masyarakat di Distrik Konda, mereka mendukung program itu," jelasnya. (tribunsorong.com/Paulus Pulo)