TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Jajaran Polda Papua Barat menerapkan tiga pola pengamanan saat pelaksanaan Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) se-Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Ongky Isgunawan mengatakan, pada Pemilu 2024 ini personel di TPS dilengkapi dengan body system dan tidak sendirian.
"Kami sudah lakukan klasifikasi tiga kategori yakni kurang rawan, rawan dan sangat rawan tersebar di Provinsi Papua Barat serta Papua Barat Daya," ujar Ongky kepada TribunSorong.com, Selasa (13/2/2024).
Ia berujar, wilayah yang masuk kategori kurang rawan nantinya dua orang akan memonitor empat hingga delapan TPS.
Sementara, wilayah yang masuk dalam kategori rawan, pola pengamanan akan ditempatkan dua polisi mengawal dua TPS.
"Kategori sangat rawan ada dua personel yang akan mengawaki satu TPS dan itu berlaku di wilayah Papua Barat serta Papua Barat Daya," katanya.
Sebelumnya, pola pengamanan anggota kepolisian di masing-masing TPS saat momen Pemilu 2019 yakni satu orang.
Ongky menjelaskan, wilayah yang berkategori sangat rawan di Papua Barat dan Papua Barat Daya, biasanya karena faktor keamanan, jarak tempuh, dan terisolir.
Persoalan indikasi politik uang di sejumlah TPS pada kedua daerah tersebut, hingga kini pihaknya telah membentuk tim khusus langsung dari Polda Papua Barat.
"Kalau TPS yang sangat rawan di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, kami punya data ada ratusan TPS," ucapnya.
TPS yang masuk kategori sangat rawan tersebar di beberapa wilayah seperti daerah Teluk Bintuni, Wondama, Maybrat, Sorong Selatan, Tambrauw dan Pegunungan Arfak.
Ia menjelaskan, sesuai arahan pimpinan setiap petugas yang ditempatkan di TPS agar tetap melakukan pengamanan ketat.
"Pimpinan sudah menyampaikan agar seluruh jajaran tidak boleh meninggalkan TPS selama pemilu belum selesai," tegasnya.
Ongky mengimbau kepada seluruh personel agar selalu memastikan TPS dalam kondisi steril dan tidak disusupi oleh orang yang tak memiliki kepentingan. (tribunsorong.com/safwan ashari)