Demo Pencaker di Kantor Bupati Sorong

Kabupaten Sorong Buka 601 Formasi CPNS 2021, Inilah Skema Perhitungan Kuota OAP dan Non-OAP

Penulis: Taufik Nuhuyanan
Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kabupaten Sorong Chris J Tupamahu menjelaskan mengenai formasi CPNS 2021 kepada pedemo yang tergabung dalam Forum Pencari Kerja (Pencaker) Orang Asli Papua (OAP) di depan kantor bupati, Aimas, Papua Barat Daya, Selasa (23/4/2024).

Lulusan S1 menganggur

Generasi Muda Moi (GMM) turut serta dalam aksi damai yang digelar Forum Pencari Kerja (Pencaker) Orang Asli Papua (OAP) Kabupaten Sorong di kantor bupati, Aimas, Papua Barat Data, Selasa (23/4/2024).

Ketua GMM Paulus Sufyan mengatakan bahwa, aksi bertujuan meminta kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Sorong soal formasi penerimaan CPNS untuk kuota OAP pada 2021 dan 2024.

“Kami melihat selama kurang lebih 13 tahun formasi ini tidak dibuka hingga saat ini, sehingga melalui aksi ini kami mempertanyakan agar dapat mengakomodir pencaker di Kabupaten Sorong, terutama kepada anak-anak Moi,” ujarnya kepada TribunSorong.com.

Paulus Sufyan menyatakan, selama ini masyarakat sudah banyak membantu pemerintah dalam pembangunan di Kabupaten Sorong sehingga sudah saatnya pemerintah melihat dan memprioritaskan anak-anak Moi.

Pada intinya meminta sesuai representasi UU Otsus bahwa penerapan 80 persen OAP itu di dalamnya harus ada orang Moi.

Baca juga: Kemenag Buka Penerimaan CPNS dan PPPK, Cek Kuota dan Formasinya

Baca juga: Pemda Sorong Selatan Gandeng LMA Rekrut CPNS, Kepala Suku Besar Imekko: Deteksi Awal Pencaker

Menurut Paulus Sufyan, formasi penerimaan CPNS bukan hanya untuk 2024 saja melainkan juga 2021.

Oleh karena itu dalam aksi ini perlu dipertegas apakah kuota yang dibuka dalam seleksi tersebut dibuat terpisah atau digabung.

Baca juga: Massa Pencaker OAP Tolak Berdialog dengan Pj Sekda Papua Barat Daya dan Wakil II Ketua MPRBD

GMM juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sorong agar dapat menambah formasi penerimaan CPNS sehingga pencaker yang sudah memiliki ijazah bisa terakomodir.

“Perlu diketahui jumlah pengangguran ini meningkat melebehi jumlah formasi yang dibuka. Berdasarkan data kami, kebanyakan mahasiswa-mahasiswi yang telah menyelesaikan S1 jadi pengangguran,” ucap Paulus Sufyan. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)