TRIBUNSORONG.COM, SORONG - UNICEF dan LPKPI menggelar workshop evaluasi program Roots dan disiplin positif serta pembentukan satgas kekerasan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Baca juga: Polisi Ciduk Terduga Pelaku Bullying Terhadap Bocah 13 Tahun di Sorong
Roots merupakan program pencegahan perundungan (bullying) berbasis sekolah yang telah telah dikembangkan oleh UNICEF 2017.
Workshop yang dipusatkan di SMP Negeri 6 Kota Sorong tersebut juga berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan serta 13 sekolah di Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya.
Baca juga: Komnas Perlindungan Anak Minta Semua Pihak Serius Sikapi Kasus Bullying di Kota Sorong
Hal tersebut dijelaskan Kasubag Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Dinas Pendidikan Kota Sorong Riris Matasik.
Riris mengaku, persoalan perundungan tak hanya terjadi di Jawa tapi kini telah masuk di tanah Papua termasuk Kota Sorong.
"Kami dari Dinas Pendidikan Kota Sorong sangat mendukung kegiatan roots dan disiplin positif di sekolah," kata Riris kepada awak media di Sorong, Senin (29/4/2024).
Pihaknya tetap mendukung setiap kegiatan yang berdampak positif terhadap generasi muda (pelajar) di wilayah Kota Sorong.
Ia mengakui, hingga kini pihaknya telah menyusun sebuah surat keputusan (SK) Tim Satgas Kekerasan Kota Sorong.
"Nanti ke depan kita di dalam tim satgas ini akan menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) di seluruh stakeholder," ucapnya.
Setelah itu, pihaknya pun akan melakukan monitoring kepada sekolah yang tengah melaksanakan program Roots.
"Kami bersyukur hingga kini program roots telah berhasil di SMP Negeri 6 Sorong, kami pasti dorong sekolah lain," jelasnya. (tribunsorong.com/safwan ashari)